/> Oknum Dokter Status ASN Sering Terlambat Masuk,Pasien Kecewa dan Kesal di Bireuen

Oknum Dokter Status ASN Sering Terlambat Masuk,Pasien Kecewa dan Kesal di Bireuen




Kabupaten Bireuen, newsataloen.com. Ada seorang oknum dokter  di poli telinga, hidung dan tenggorokan rumah sakit umum daerah dr Fauziah Bireuen,setiap tugas piket, terlambat masuk pasien sangat kecewa dan melelahkan menunggu dokter itu.

Hal ini sebagai mana di rekam media ini, Selasa (29/06) pasien asal dari Kecamatan Kota Juang rujukan dari poli mata, menjelaskan kepada tim media ini mengatakan usai diperiksa mata di poli mata oleh dr Fauzan T Banta ,minta rujuk ke poli telinga hidung dan tenggorokan, Senin(28/06).

Ternyata sekitar pukul 12.12 wib,dokter yang bertugas piket,sudah tidak ada lagi, pasien ini balik lagi ke ruangan poli mata,menyerahkan berkas map warna coklat beserta resep obat mata,menurut petugas poli mata,bapak besok Selasa (29/06) sekitar pukul 09.00 wib,datang kembali.

Kemari untuk ambil map, lalu berobat ke poli telinga hidung dan tenggorokan, langsung di terima  dua petugas poli telinga hidung dan tenggorokan,dokter baru masuk pukul 11,00 wib siang,setelah ditunggu dengan beberapa pasien lain sampai pukul 11,30 Wib,tidak masuk juga.

Dokter berinisial S, yang berstatus aparatur sipil negara ini,mengabaikan pasien lebih mementingkan pasien dari rumah sakit swasta di Bireuen, sehingga ada pasien kesal pulang ke rumah kecewa dan pelayanan pada poli telinga hidung dan tenggorokan, goblok padahal rumah sakit pemerintah berdiri megah.

Ternyata kwalitas pelayanan kesehatan kepada warganya,tidak senilai jasa yang diterima oknum dokter dari pemerintah berbagai tujungan dan fasilitas lainnya, ujar sejumlah pasien, kecewa dan kesal kepada dokter yang satu Ini.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireuen dr Amir Addani  yang dihubungi Selasa (29/06)di ruang kerjanya membenarkan salah satu dokter telinga hidung dan tenggorokan ini,banyak mendapat laporan dari pasien akibat terlambatnya masuk kerja selaku Aparatur Sipil Negara,dan sudah sangat lama saya bina dinasehati.

Masih mengabaikan tugas pokoknya atau tupoksinya melayani pasien rumah sakit pemerintah setempat dia menerima gaji selaku Aparatur Sipil Negara,kenapa bisa demikian menurut Amir Addani,lebih mementingkan pasien rumah sakit swasta  mungkin ada tambahan dana atau dibayar lebih banyak di sana.

Bila seandainya dia ini, tidak mau lagi kerja usul aja pensiun dini atau mengundurkan diri, jadi aparatur sipil negara, kalau dia minta alat - alat medis untuk keperluan telinga hidung dan tenggorokan.


"Kita penuhi semua, ternyata dia tak becus berkerja,yang rusak nama rumah sakit yang sudah sangat bagus kita bina bersama Bupati Bireuen,"tambah Amir Addani (tim).

Post a Comment

Previous Post Next Post