/> Di Antara Lumpur dan Harapan, Kapolres Lhokseumawe Hadir di SMA Negeri 1 Muara Batu

Di Antara Lumpur dan Harapan, Kapolres Lhokseumawe Hadir di SMA Negeri 1 Muara Batu




Aceh Utara, newsataloen.com - Pagi itu, Rabu (31/12/2025), halaman SMA Negeri 1 Muara Batu masih basah. Sisa lumpur banjir menempel di lantai kelas, di dinding, bahkan di buku-buku pelajaran yang tak sempat diselamatkan. Bau tanah bercampur air menguar, menyisakan jejak bencana yang beberapa hari lalu merendam sekolah di Desa Cot Seurani, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.

Di tengah suasana itu, Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.IK., M.S.M., M.H., turun langsung ke lokasi. Bukan sekadar meninjau, ia ikut memegang selang air, berdiri di antara personel, guru, dan anggota Brimob, menyemprot lumpur yang menutup ruang-ruang kelas. Tidak ada jarak, tidak ada sekat jabatan. Semua larut dalam satu tujuan: mengembalikan sekolah ini agar kembali hidup.

Puluhan personel Polres Lhokseumawe, Polsek Muara Batu, serta 60 personel Brimob Kaltim bergerak serempak. Ada yang menyapu, ada yang mengangkat lumpur, ada pula yang mengumpulkan buku-buku pelajaran yang telah rusak. Satu unit Water Canon dan mobil tangki air bekerja tanpa henti, menyiram sisa lumpur yang membandel di sudut-sudut sekolah.

Di sudut halaman, beberapa guru berdiri memperhatikan. Wajah mereka menyimpan kelelahan sekaligus harapan. Kepala SMA Negeri 1 Muara Batu, Nurida, S.Pd., tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. Sekolah yang selama ini menjadi tempat menanam cita-cita para siswa, perlahan kembali bersih berkat gotong royong banyak pihak.

“Sekolah harus segera pulih, karena di sinilah masa depan anak-anak dibangun,” ujar Kapolres dengan nada tenang, sesekali menyeka keringat di wajahnya. Kalimat itu sederhana, namun sarat makna di tengah kondisi pascabanjir yang menyisakan banyak keterbatasan.

Hingga sore hari, sekitar pukul 15.30 WIB, perubahan mulai terasa. Halaman yang sebelumnya dipenuhi lumpur kini sudah bisa digunakan kembali. Halaman sekolah bersih, meski masih menyisakan bekas air di beberapa sudut. Buku-buku yang rusak telah dikumpulkan, menjadi saksi bisu terjangan banjir yang pernah datang.

Hari itu, SMA Negeri 1 Muara Batu bukan hanya dibersihkan dari lumpur, tetapi juga dikuatkan oleh semangat kebersamaan. Di antara suara air, sapu, dan tawa kecil para personel yang saling menyemangati, terselip satu pesan sederhana: ketika bencana datang, harapan selalu bisa tumbuh dari gotong royong dan kepedulian. ***

Post a Comment

Previous Post Next Post