Jakarta, newsataloen.com - Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI), Dr. Iswadi, M.Pd (foto) menyampaikan dukungan penuh terhadap keputusan Pemerintah Indonesia yang menolak bantuan asing dalam penanganan bencana besar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa kapasitas nasional saat ini telah jauh lebih siap dalam merespons situasi darurat.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Dr. Iswadi menilai bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia, pengalaman, peralatan, serta jejaring relawan yang kuat untuk menangani bencana berskala besar. “Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI–Polri, BNPB, Basarnas, dan relawan adalah kekuatan utama kita. Indonesia telah belajar banyak dari penanganan bencana bencana sebelumnya, ujarnya.
Namun, di tengah dukungan tersebut, Dr. Iswadi turut menekankan pentingnya orkestrasi lintas kementerian yang cepat, tepat, dan efektif. Ia mengingatkan bahwa dalam situasi darurat, keterlambatan koordinasi sekecil apa pun dapat berdampak besar terhadap keselamatan masyarakat.
Keberhasilan penanganan bencana sangat ditentukan oleh kecepatan komunikasi dan kesigapan pengambilan keputusan. Tidak boleh ada hambatan birokrasi atau egosektoral,” tegasnya.
Sebagai langkah strategis untuk memperkuat koordinasi nasional, Ketum SPBI mengusulkan agar Presiden Prabowo Subianto bersama pejabat tinggi negara termasuk Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, Basarnas, dan jajaran menteri terkait berkantor sementara langsung di wilayah terdampak
Menurut Dr. Iswadi, langkah ini akan memusatkan kendali penanganan bencana pada titik paling krusial serta meminimalkan hambatan komunikasi lapangan. Dengan hadir langsung di pusat krisis, semua keputusan strategis dapat diambil dengan cepat, berdasarkan data dan kondisi nyata. Ini bukan sekadar simbol, melainkan langkah efektif untuk mempercepat respon negara, jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa beberapa negara di dunia telah menerapkan pola serupa dalam situasi darurat nasional, dan hasilnya terbukti mempercepat proses penanganan serta meningkatkan moral masyarakat terdampak.
SPBI menegaskan bahwa usulan ini bukan bertujuan mencari sorotan, tetapi berangkat dari kebutuhan mendesak masyarakat yang tengah menghadapi situasi sulit. Dr. Iswadi mengajak semua elemen bangsa untuk mengutamakan keselamatan warga, bukan memperbesar perdebatan yang tidak produktif.
Ketika saudara saudara kita sedang berjuang di tengah bencana, persatuan nasional harus menjadi fondasi utama. Pemerintah, masyarakat sipil, relawan, dan semua pihak harus mengesampingkan perbedaan dan bergerak bersama,” katanya.
Ia menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan ini tanpa harus bergantung pada bantuan luar negeri. Kekuatan terbesar Indonesia adalah solidaritasnya,.tegas Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebu. (rel/rj).

Post a Comment