/> 178 Mahasiswa Umuslim Bireuen, Ikuti KKM Angkatan XXVIII Masa Tanggap Bencana

178 Mahasiswa Umuslim Bireuen, Ikuti KKM Angkatan XXVIII Masa Tanggap Bencana


Bireuen, newsataloen.com - Sebanyak 178 mahasiswa Universitas Almuslim (Umuslim) mengikuti Kuliah Kerja Mahasiswa ( KKM ) Angkatan XXVIII Geombang Pertama masa tanggap bencana yang ditempatkan di tiga kecamatan yang terdampak banjir dilepas Rektor Umuslim Dr Marwan M.Pd, Rabu tanggal 10 Desember 2025 dihalaman ACC MA Jangka.

Saat pelepasan 178 Mahasiswa KKM Angkatan XXVIII Gelombang pertama Rektor Dr Marwan didampingi Ketua Pembina Yayasan Rusydi Mukhtar S.Sos, Wakil Ketua Pengawas Dedi Santria SH, para Wakil Rektor, Kepala LPPM Dr Afkar M.Pd, Para Dekan, Dosen Pembimbing Lapangan dan Sejumlah Dosen.

Rektor Marwan mengatakan bahwa mahasiswa KKM Angkatan ini seyogianya akan ditempatkan ke Aceh Timur seluruhnya sekitar 780 orang, namun karena Aceh terdampak banjir, maka ditempatkan di Kabupaten Bireuen dan dilaksanakan dalam 4 gelombang dengan sebutan KKM tanggap Bencana, dengan ketentuan satu gelombang 20 hari, seperti gelombang ini dari tanggal 10 s/ d 30 desember 2025.

Ke tiga kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Jangka di 4 Desa, Peusangan 4 Desa dan Peusangan Selatan 4 Desa. Dan setiap desa ada 15 mahasiswa KKM.Untuk Kecamatan Jangka, Desa Kuala Ceurape, Alue Bayeu Utang, Punjot dan Cot Ara, Peusangan di Desa Blang Panjoe, Pante Lhong, Kapa dan Gampong Raya Tambo, sementara Peusangan Selatan. Di Desa Ulee Jalan, Krueng Beukah, Blang Cut dan Lueng Kuli. Dan mahasiswa tidak menetap di lokasi KKM.

Rektor Marwan berharap agar mahasiswa di lokasi KKM dituntut aktif peduli pasca banjir, tentu kondisi desa yang tinggal bekas banjir berupa lumpur terbawa arus yang masuk ke rumah warga dan pekarangan rumah, begitu juga kayu kayu terbawa arus. Perlu ada kepedulian bersama warga mencari solusi untuk dibersihkan.

Jangan mahasiswa yang bekerja tetapi bersama warga membersihkan atau ada alat berat seperti exavator dan buldozer.

Demikian juga program kelompok dan mandiri yang dikerjakan mengandung makna dalam laporan akhir menjadi sebuah catatan tulisan yang bisa menjadi scopus dalam jurnal kampus.

Ketua Pembina Yayasan Rusydi Mukhtar S Sos mengatakan agar mahasiswa KKM menjaga diri dengan bersikap yang baik dan sopan dengan masyarakat desa dan membawa nama baik kampus sebagai kampus wakaf. Tetap berkoordinasi dengan Dosen pembimbing lapangan dan Pemerintah Desa. Hal yang patut selalu ditanyakan. Bahwa mahasiswa adalam kaum intelek tentu masyarakat juga akan bertanya tentang pendidikan.

Kemudian unsur pimpinan universitas dan Panitia KKM mengantarkan mahasiswa ke kantor camat dan diserahkan kepada camat dan selanjutnya camat menyerahkan kepada Kepala Desa yang selanjutnya dibawa kedesa masing- masing.

Sesuai rencana semua kegiatan awal terlaksaba dengan baik ungkap Ketua Panitia yang sekaligus Kepala LPPM Dr Afkar M.Pd. (rel/rizal jibro).

Post a Comment

Previous Post Next Post