/> Ratusan Guru PAI Aceh Utara Ikuti Seminar Kurikulum Berbasis Cinta untuk Wujudkan "Aceh Utara Bangkit"

Ratusan Guru PAI Aceh Utara Ikuti Seminar Kurikulum Berbasis Cinta untuk Wujudkan "Aceh Utara Bangkit"


Aceh Utara, newsataloen.com – Sebanyak 387 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari berbagai tingkatan SD, SMP, SMA, dan SMK di Aceh Utara, yang semuanya telah tersertifikasi, berkumpul dalam acara silaturahmi, diskusi panel, dan seminar untuk mendalami Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dengan Pendekatan Deep Learning.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPD AGPAII) Aceh Utara berlangsung di aula kantor Bupati Aceh Utara, Kamis (20/11/2025), dibuka oleh Bupati Aceh Utara, H.Ismail A.Jalil

Bupati Aceh Utara, H.Ismail A.Jalil menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan seminar guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ini strategis dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan moral dan agama di Kabupaten Aceh Utara.

Ia menyebutkan bahwa para guru PAI di Aceh Utara telah berpartisipasi aktif dalam seminar yang mengusung tema inovatif, yakni penerapan "Kurikulum Berbasis Cinta".

"Kami sangat mengapresiasi semangat para pendidik PAI. Pendekatan kurikulum berbasis cinta ini bukan sekadar retorika, melainkan metode fundamental untuk menanamkan nilai-nilai kasih sayang, etika, dan keagamaan yang kuat sejak dini kepada para peserta didik," ujar Bupati.

Kegiatan seminar ini merupakan bagian integral dari serangkaian inisiatif pemerintah daerah untuk mewujudkan visi pembangunan "Aceh Utara Bangkit".

Diharapkan, melalui penguatan kapasitas guru dan penerapan metode pengajaran yang humanis ini, generasi muda Aceh Utara dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia sekaligus memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, siap berkontribusi pada kemajuan daerah.

Ketua DPD AGPAII Aceh Utara, Abdussalam, S.Ag., kepada awak media mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkaya metodologi pengajaran PAI. "Melalui pendekatan Kurikulum Berbasis Cinta dan Deep Learning, kami berharap para guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih empatik, mendalam, dan bermakna bagi para siswa," ujar Abdussalam.

Menurutnya, pertemuan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan merumuskan strategi terbaik dalam menerapkan pendekatan "cinta" dalam proses belajar mengajar. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas pengajaran PAI di wilayah tersebut, sekaligus mendukung visi "Aceh Utara Bangkit".

Acara ini menghadirkan diskusi panel interaktif dengan narasumber kunci dalam dunia pendidikan di Aceh Utara, yaitu: Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan Aceh Utara, Dr.Irhamni, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Wilayah Aceh Utara, Muhammad Johan,S.Pd,M.Pd dan Kepala Bidang PAI Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh.

Kemudian, puncak acara seminar menghadirkan pakar pendidikan Dr. Silahuddin, Ketua Program Studi S3 PAI Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, sebagai pemateri utama. Dr. Silahuddin memaparkan konsep teoretis dan implementasi praktis KBC dalam konteks pendidikan kontemporer.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap mutu pendidikan agama di Aceh Utara, mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan emosional.

Abdusalam S.Ag, menyampaikan harapannya yang besar terhadap kegiatan inovatif ini. Ia menekankan pentingnya peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang multidimensional, melampaui sekadar mengajar di kelas.

"Kami berharap kegiatan ini mampu membangkitkan semangat para guru PAI dari segala bidang," ujar Abdusalam S.Ag yang juga kepala SMPN 3 Meurah Mulia, seraya menambahkan, "tugas guru PAI tidak hanya mengajar, tetapi juga mengaji, mampu membaca Al-Qur’an, serta menanamkan nilai-nilai sosial budaya dan akhlak yang baik, baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat."

Lanjutnya, inisiatif ini menandai momentum pertama di Aceh di mana penggabungan kurikulum dilakukan secara terstruktur, menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik dan relevan dengan kebutuhan zaman, tanpa mengesampingkan nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal.

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi diskusi, yang menghadirkan beberapa narasumber ahli di bidang pendidikan karakter dan psikologi Islami. Sesi ini menjadi ajang bertukar pikiran yang hidup, dengan banyak masukan praktis tentang cara mengintegrasikan nilai-nilai cinta, kasih sayang, dan saling menghormati dalam setiap aspek pengajaran PAI.

Acara dihadiri oleh Bupati Aceh Utara H. Ismail Ajalil, PLT Sekda Jamaludin S.Sos, M.Pd, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Muhammad Johan, M.Pd, yang memberikan arahan serta dukungan bagi guru PAI dalam menerapkan kurikulum. (tim/red/ops/mi).

Post a Comment

Previous Post Next Post