/> Dialog publik IPAU Aceh Utara: Refleksi Sejarah Pahlawan Cut Meutia

Dialog publik IPAU Aceh Utara: Refleksi Sejarah Pahlawan Cut Meutia


Aceh Utara, newsataloen.com - Dialog publik ini untuk menghidupkan khasanah wawasan ilmu- pengetahuan, merawat Intelektual Pemuda, mahasiswa dan pelajar yang ada di Kabupaten Aceh Utara, sebgai refleksi momentum hari pahlawan, suatu peristiwa besar yang perlu disikapi dengan tekad, semangat kecerdas

Dialog ini diinisiasi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Aceh Utara dan Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) setempat bertemakan “Dari Perlawanan ke Keteladanan” di Rumah Cut Nyak Meutia, Matangkuli, Aceh Utara, Rabu (5/11/2025). Dibuka oleh Bupati Aceh Utara yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Setda Aceh Utara, Dr. Fauzan, S.STP., MPA.

Dalam sambutannya, Dr. Fauzan mengapresiasikan, IPAU (Ikatan Pelajar dan Alumni Universitas) memiliki peran penting dalam menghidupkan semangat kepahlawanan dan mempromosikan nilai-nilai positif di kalangan masyarakat. Kegiatan reflektif, edukatif, dan kreatif yang dilakukan IPAU dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sejarah dan budaya bangsa.

“Kegiatan yang dilakukan oleh IPAU hari ini adalah contoh nyata dari kepedulian terhadap warisan sejarah dan nilai perjuangan Cut Nyak Meutia. Dengan mengadakan kegiatan seperti ini, dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal dan menghargai sejarah, serta meneladani nilai-nilai perjuangan para pahlawan,”katanya.

Ketua Umum IPAU, Rifki Ismail, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa dialog refleksi tentang kepahlawanan Cut Nyak Meutia memang tidak hanya tentang mempelajari sejarah, tetapi juga tentang menghidupkan kembali semangat perjuangan dan nilai-nilai yang dia wakili. "Perang tinta" dan "perang pola pikir" adalah metafora yang tepat untuk menggambarkan bagaimana kita dapat terus memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kemerdekaan melalui pendidikan, kesadaran, dan perubahan pola pikir


Aksi nyata yang luar biasa! Ide untuk membuat buku tentang kepahlawanan Cut Nyak Meutia adalah langkah yang sangat baik untuk mengabadikan warisannya dan menginspirasi generasi muda. Dengan buku ini, kita dapat membagikan kisah sejarah, pengetahuan, dan pesan hikmah yang terkandung dalam perjuangan Cut Nyak Meutia kepada masyarakat luas.

Ia mengajak, mari kita bekerja sama untuk mewujudkan proyek ini! Kita dapat membentuk tim penulis, editor, dan desainer untuk membuat buku yang berkualitas dan menarik. Semoga buku ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh Utara dan Indonesia untuk terus berjuang demi kebaikan dan kemajuan bangsa

“Kita ingin aksi nyata dari generasi hari ini. Refleksi tentang Cut Meutia jangan hanya berhenti di diskusi, tapi harus berlanjut menjadi karya. Setiap kita, terutama pelajar, mahasiswa, dan pemuda Aceh Utara, bahkan akademisi untuk melahirkan karya, satu buku tentang kepahlawanan Cut Meutia yang berisi kisah sejarah, pengetahuan, pesan hikmah, dan motivasi perjuangan,” ujar Rifki.

Rifki berharap, melalui kegiatan ini lahir semangat kolektif untuk melestarikan kembali cagar budaya dan rumah adat Cut Meutia agar semakin menarik, edukatif, dan produktif.

Rumah Cut Nyak Meutia sebagai destinasi edukasi sejarah dapat menjadi pusat pembelajaran dan inspirasi bagi pelajar dan masyarakat. Dengan meningkatnya kunjungan, nilai sejarah dan budaya Aceh Utara dapat semakin dikenal dan dihargai.

Lebih lanjut, pengembangan Rumah Cut Nyak Meutia sebagai destinasi wisata sejarah yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat, dan juga dapat memberikan dampak positif pada ekonomi lokal, seperti meningkatnya pendapatan UMKM, peningkatan kesempatan kerja, dan pengembangan infrastruktur lokal.


“Kita ingin Rumah Cut Meutia ini menjadi destinasi edukasi sejarah bagi pelajar se-Aceh Utara bahkan seluruh Aceh. Semakin banyak kunjungan, semakin kuat nilai sejarahnya, dan tentu berdampak pada meningkatnya ekonomi kreatif serta pendapatan UMKM lokal di sekitar kawasan ini,” lanjutnya.

Sebelum sesi refleksi utama, narasumber dari Forum Keluarga Besar Cut Nyak Meutia Aceh Utara, yaitu Ampon H. Akmaruddin (Ampon Nek) dan Ampon Ramli, menyampaikan meteri tentang sejarah kelahiran, perjuangan, serta nilai-nilai keikhlasan dan kepemimpinan Cut Nyak Meutia. Perjuangan Cut Nyak Meutia bukan hanya tentang perlawanan fisik, tetapi juga tentang keteguhan moral, keberanian, dan ketulusan dalam membela tanah air.

“Ini adalah contoh yang sangat inspiratif bagi generasi muda untuk memahami bahwa perjuangan tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kekuatan jiwa dan moral. Cut Nyak Meutia memiliki prinsip, keberanian, dan ketulusan dalam menghadapi tantangan dan perjuangan hidup,” jelasnya.

Usai sesi tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Teuku Zulfadli, S.Pd.I., atau yang akrab disapa Waled Landeng.

Dalam kesempatan tersebut, Waled Landeng menyampaikan harapannya agar generasi muda, khususnya IPAU melestarikan sejarah para pahlawan daerah. “Saya ingin menantang dari IPAU, dan tahun depan insya Allah saya tulis ini. Namun, lanjut Waled Landeng, memahami bahwa kebersamaan dan waktu adalah kunci untuk mewujudkannya hasil yang luar biasa,” ungkap Waled Landeng

Ia mengungkapkan cita-citanya sejak lama untuk menyusun buku sejarah pahlawan-pahlawan Aceh Utara akan dianggarkan dan diperbanyak untuk menjadi bacaan bagi generasi muda.

“Ini sangat penting dan bermanfaat bagi generasi muda. Saya harapkan kepada IPAU adalah menyusun sebuah program pembukuan sejarah pahlawan - pahlawan Aceh Utara,”ujarnya.

Waled Landeng berharap agar inisiatif tersebut segera diwujudkan melalui kerja kolektif pemuda. Ia menginginkan IPAU berkumpul sekali, dengan konsep bagaimana kita buat buku sejarah ringkas tentang pahlawan-pahlawan Aceh Utara.

“Buku itu nanti akan kita anggarkan untuk diperbanyak, lalu kita titipkan di sekolah dan dayah-dayah,”imbuhnya.

Dialog publik tersebut juga menghadirkan narasumber lainnya, di antaranya Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Aceh Utara, M. Nasir, S.Sos., M.Si., yang menyampaikan apresiasi terhadap IPAU sebagai organisasi pemuda atas terlaksananya kegiatan dialog publik. yang konsisten menghadirkan kegiatan positif, edukatif, dan bernilai manfaat bagi masyarakat luas.

“Kami percaya bahwa pemuda memiliki peran penting dalam membangun daerah dan masyarakat, dengan menghadirkan kegiatan yang positif, edukatif, dan bernilai manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Lanjut Muhammad Nasir, IPAU memang selalu berusaha untuk menghadirkan kegiatan yang edukatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Semoga IPAU dapat terus menjadi contoh bagi organisasi pemuda lainnya untuk berkontribusi positif bagi daerah dan masyarakat.

Sementara itu, Khairuddin, S.Pd., M.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya promosi dan edukasi kepahlawanan Cut Meutia melalui transformasi digital sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat, terutama generasi muda, terhadap sejarah dan perjuangan pahlawan Aceh Utara..Dengan memanfaatkan platform digital, kita dapat menjangkau lebih luas dan lebih banyak orang, serta membuat informasi tentang Cut Meutia lebih mudah diakses dan dipahami.

Ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya Aceh Utara. Semoga IPAU dapat terus berperan dalam mempromosikan dan mengedukasi kepahlawanan Cut Meutia melalui transformasi digital!, tanda Khairuddin

Ia mengharapkan Dialog publik ini dapat menjadi titik awal bagi gerakan literasi sejarah dan karya kolaboratif pemuda Aceh Utara. Dengan adanya kesadaran dan minat yang sama, kita dapat bekerja sama untuk menghasilkan karya-karya yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Semoga dialog ini dapat menjadi inspirasi bagi pemuda Aceh Utara untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam melestarikan sejarah dan budaya daerah. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik!,”tuturnya. ***

Post a Comment

Previous Post Next Post