kabar daerah
Aceh Utara, newsataloen.com - Penjabat (PJ) Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, MSi, bertindak sebagai Inspektur upacara (Irup) dalam peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-73 tingkat Provinsi Aceh yang diselenggarakan di lapangan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) I Gampong Alue Leuhob Kecamatan Cot Girek, Selasa (12/12/2023).
PJ. Bupati Aceh Utara Pimpin Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi 2023
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Provinsi Aceh Akmil Husen, SE, MSi, Kepala Dinas Penanaman Modal, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Utara Nyak Tiari, SE, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Ahmad Faisal, ST, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Erwandi, SP, MSi, pejabat Forkopimda Aceh Utara, pejabat Muspika Cot Girek, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Penjabat Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, MSi, pada kesempatan itu dalam amanatnya membacakan sambutan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof (HC) Dr (HC) H Abdul Halim Iskandar, MPd. Antara lain menyebutkan bahwa sejarah panjang transmigrasi sejatinya telah ada semenjak masa kolonialisme Belanda. Perjalanan ini dimulai dengan pemberangkatan 155 kepala keluarga (KK) dari Kedu Jawa Tengah menuju Gedong Tataan Provinsi Lampung tanggal 12 Desember 1950.
Bagi Pemerintah Indonesia, konsep transmigrasi pertama kalinya diperkenalkan oleh Presiden Soekarno melalui sebuah artikel yang diterbitkan Harian Soeloeh Indonesia pada 1927.
Karena itulah, PJ. Bupati Mahyuzar menegaskan program transmigrasi telah memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan Indonesia. Terutama melalui pembangunan 3.606 satuan pemukiman transmigrasi yang berada di 619 kawasan transmigrasi.
Kini telah berkembang menjadi 1.567 Desa Definitif, 466 eks satuan pemukiman transmigrasi berkembang menjadi ibu kota kecamatan, 116 eks satuan per transmigrasi mendukung Ibu kota kabupaten, serta 3 ibu kota Provinsi.
"Sampai saat ini sebanyak 2,2 juta KK atau lebih dari 9,2 juta jiwa transmigran telah ditempatkan di Permukiman Transmigrasi dari Sabang hingga Merauke,"terangnya.
Tahun ini kita mengangkat Tema “Transmigrasi Satukan Negeri”. Tema ini bukan hanya sekedar slogan belaka tanpa makna dan bukti.
Pj. Bupati Mahyuzar juga menyampaikan, transmigrasi memiliki peran penting dalam dukungan ketahanan pangan, baik di level lokal, regional maupun nasional.
Program transmigrasi juga memberikan dampak positif dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di wilayah Transmigrasi, dengan implementasi program penjaringan siswa berprestasi dikawasan transmigrasi
Kawasan Transmigrasi dengan dukungan transmigran dan Sumber Daya Manusia penduduk setempat memiliki keunggulan kompetitif berupa tanaman pangan sebagai komoditas unggulan dalam mendukung ketahanan pangan.
"Kehadiran transmigrasi yang berada di kawasan perdesaan dengan komposisi ruang hijau yang masih luas memiliki peran penting dalam menjaga perubahan iklim global ini,"tuturnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Provinsi Aceh Akmil Husen, SE, MSi, secara terpisah mengatakan gelar upacara Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-73 tingkat Provinsi Aceh kali ini digelar di UPT I Gampong Alue Leuhob Kecamatan Cot Girek, karena UPT Alue Leuhob diketahui merupakan salah satu lokasi transmigrasi yang pertama ada di Aceh Utara, yaitu mulai ditempati pada tahun 1976.
“Dari sejak pertama ditempati pada tahun 1976 hingga sekarang lokasi UPT ini terus berkembang, bahkan perkembangannya cukup signifikan sesuai dengan laju pembangunan dan pertumbuhan daerah,” kata Akmil.
Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-73, selain dimeriahkan dengan penampilan grup drumband dari SMA Negeri 2 Lhoksukon dibawah binaan Tumiarti dan pelatih Arbangi dan Lidya. Juga menampilkan Sanggar Tari Teratai SMP Negeri 4 Cot Girek di bawah binaan Miss Farida dan Miss Cahya, serta tarian Reog dan Kuda Kepang. (*)
Via
kabar daerah
Post a Comment