Aceh Utara, newsataloen.com - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop dan UKM) kabupaten Aceh Utara melalui Kepala bidang Perdagangan, Irwandi memastikan tidak ada kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Aceh Utara. Ketersediaan tabung gas bersubsidi tersebut cukup banyak atau ditegaskan stok gas elpiji 3 kg untuk warga miskin di daerah Malikussaleh aman.
“Dipastikan tidak ada kelangkaan gas melon di kabupaten Aceh Utara. Namun masalah yang muncul di lapangan bukan karena kekurangan, tetapi karena lonjakan permintaan saat kegiatan tertentu seperti Maulid,” katanya.
Ia menyampaikan, dengan kuota LPG 3 kg Aceh Utara tahun 2025 sebesar 13.784 metrik ton atau setara 4.594.667 tabung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin Aceh Utara sekitar 104.490 orang atau 16,11 % dari jumlah penduduk Aceh Utara.
“Maka secara teoritis setiap orang bisa mendapatkan sekitar 44 tabung per tahun, atau 3-4 tabung per bulan. Hal ini stok LPG 3 kg di Aceh Utara cukup untuk memenuhi kebutuhan warga miskin,”sebutnya.
Ia menegaskan, diistribusi LPG 3 kg di Aceh Utara memang bervariasi tiap pangkalan. Setiap Minggu pangkalan mendapatkan jatah 2 kali pendistribusian, dan setiap di distribusi mendapatkan jatah 80 sampai 150 tabung . Saat permintaan meningkat, pangkalan bisa mengajukan tambahan kuota kepada agen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Pengambilan LPG 3 kg oleh pihak yang tidak berhak, seperti MBG, dilarang. “Setiap MBG harus mengikuti SOP dan hanya menggunakan tabung 50 kg. Jika ada pelanggaran, ada sanksi tegas,” ujarnya.
Data penyaluran menunjukkan bahwa pada Juli 2025, lanjutnya Irwandi penyaluran reguler LPG 3 kg mencapai 408.800 tabung, ditambah penyaluran fakultatif sebanyak 20.720 tabung. Data penyaluran menunjukkan bahwa distribusi LPG 3 kg di Aceh Utara tetap terkontrol sesuai kuota yang ditetapkan, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi
Dengan ketersediaan tabung yang memadai, distribusi LPG 3 kg di Aceh Utara menjadi sangat penting bagi rumah tangga miskin yang bergantung pada tabung ini untuk kebutuhan sehari-hari.
“Distribusi yang merata bukan hanya soal stok, tetapi juga soal keadilan sosial bagi warga miskin,” pungkasnya. ***
إرسال تعليق