/> Dr. Iswadi: Pendekar Pendidikan yang Siap Mengabdi di Kabinet Merah Putih

Dr. Iswadi: Pendekar Pendidikan yang Siap Mengabdi di Kabinet Merah Putih

 


Jakarta, newsataloen.com - Menjelang satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dinamika politik nasional semakin hangat. Publik mulai menyoroti isu perombakan kabinet atau reshuffle, yang digadang-gadang akan membawa wajah wajah baru ke dalam barisan pembantu presiden.

 Di tengah isu tersebut, muncul satu nama yang menyedot perhatian banyak kalangan, khususnya dari dunia pendidikan: Dr. Iswadi.Dikenal sebagai sosok rendah hati namun penuh semangat juang, Dr. Iswadi bukanlah figur baru dalam perjuangan mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Kiprahnya di dunia pendidikan telah berlangsung selama lebih dari dua dekade. Ia telah melintasi berbagai medan, dari desa desa terpencil hingga pusat kota, memperjuangkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas.

Julukan Pendekar Pendidikan  bukan isapan jempol. Dr. Iswadi dikenal tak pernah lelah memperjuangkan hak-hak guru honorer, membangun sekolah berbasis karakter di daerah tertinggal, serta aktif dalam memperjuangkan  kebijakan pendidikan alternatif berbasis kearifan lokal. Ia bukan hanya akademisi, tetapi juga aktivis yang turun langsung ke lapangan, menyaksikan dan merasakan sendiri tantangan pendidikan di akar rumput.

Latar belakangnya yang kuat di bidang pendidikan formal dengan gelar doktor yang ia raih melalui riset tentang Manajemen Pendidikan  menjadi bekal akademik yang memperkuat perjuangannya. Namun yang membuatnya berbeda dari tokoh-tokoh pendidikan lainnya adalah komitmennya yang konsisten untuk menjadikan pendidikan sebagai alat pembebasan, bukan sekadar kewajiban birokratis.

Iswadi percaya bahwa pendidikan tidak hanya soal angka angka dan kurikulum, tapi tentang memanusiakan manusia. Sekolah harus menjadi rumah yang membentuk karakter, bukan pabrik nilai ujian,” ujarnya dalam berbagai kesempatan Gagasan gagasannya ini kerap mendapatkan apresiasi, tidak hanya dari akademisi, tetapi juga dari kalangan praktisi dan pejabat negara.

Maka tak heran jika belakangan, nama Dr. Iswadi mulai disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat yang layak masuk dalam Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran. Banyak pihak menilai, kehadiran tokoh seperti Iswadi dapat menjadi angin segar dalam sistem pendidikan nasional yang dinilai perlu pembenahan serius. Apalagi, Prabowo sendiri dalam berbagai pidatonya menekankan pentingnya  revolusi mental dan “kemandirian bangsa  yang salah satunya hanya bisa diwujudkan melalui pendidikan.

Iswadi sendiri menyambut wacana tersebut dengan rendah hati. Ia menegaskan bahwa pengabdian tidak harus melalui jabatan menteri. Jika negara memanggil, tentu saya siap. Tapi jika tidak pun, saya tetap berada di jalur perjuangan pendidikan, ujarnya saat diwawancarai beberapa waktu lalu.

Sikapnya yang tidak ambisius justru memperkuat citranya sebagai pemimpin yang tulus. Banyak pengamat menilai bahwa sosok seperti Iswadi yang punya rekam jejak jelas, bebas dari kontroversi, dan memiliki kedekatan dengan masyarakat akar rumput merupakan representasi ideal dari apa yang dibutuhkan dunia pendidikan Indonesia hari ini.

Peluang Dr. Iswadi untuk masuk ke Kabinet Merah Putih tentu bergantung pada banyak faktor politik dan pertimbangan strategis presiden. Namun, satu hal yang pasti: Indonesia membutuhkan lebih banyak pemimpin dengan semangat pengabdian seperti dirinya, ungkapnya Sabtu malam (12/10/2025)

Apakah Dr. Iswadi akan benar-benar mengisi kursi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang tak terbantahkan, jejak dan kontribusinya di dunia pendidikan sudah menjadi warisan yang akan terus hidup, dengan atau tanpa jabatan formal. (red/rizal jibro).

Post a Comment

Previous Post Next Post