Aceh Utara, newsataloen.com - Nasib Pedagang Pasar dan PKL Keude Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara tambah tidak menentu menyusul pembongkaran semua bangunan liar yang dibangun di jalur rel Kereta Api Indonesia (KAI).
Bahkan sekarang pihak KAI terlihat telah siap membangun rel dari Krueng Geukueh hingga ke Paloh kecamatan Muara Dua
Kalangan pedagang yang tergusur dari jalur rel tersebut kucar kacir karena tidak tersedia lahan lain untuk menjajakan barang dagangannya.
Mereka ada yang tetap nekat berjualan di pinggiran rel juga ada yang pindah ke jalan keluar masuk ke pabrik dan pelabuhan eks PT AAF yang sekarang sudah menjadi milik PT PIM. Salah seorang mantan Kepala UPTD wilayah 8. Aceh Utara, H Abdullah
Menurutnya kondisi kota Krueng Geukueh memang rumit dan lucu padahal pemerintah sudah membangun pasar baik pasar Modern di lapangan bola depan kantor Camat maupun Pasar Rakyat yang begitu megah bangunannya berdampingan dengan pasar ikan namun kalangan pedagang terutama pedagang sayur dan buah buahan tidak mau menempatinya.
Bahkan Pasar Modern yang eksclusif dibangun dengan dana tiga miliaran rupiah lebih kini sudah hancur dan tinggal tanah karena atap seng serta besi telah dijarah.
Begitu juga dengan Pasar Rakyat yang tidak mau ditempati kalangan pedagang. Mareka beralasan selain kecil lapak yang hanya satu meter juga pembeli tidak mau masuk karena banyaknya pedagang sayur lainnya yang menjajakan sayuran dan buah buahan di kaki lima kedai atau pinggir jalan.
Juga Kedai Krueng Geukueh sekarang tidak memiliki Pasar Daging hingga pedagang daging berserakan di setiap lorong Gampong.
Selain kondisi pasar keude Krung Geukueh yang tetap sembrawut dengan tumpukan sampah berserekan dimana mana. Yang lebih parah lagi kalangan pemilik toko atau kedai yang menjajakan barang dagangannya ke kaki lima bahkan mendirikan bengkel sepeda motor atau bahan rumah tangga lainnya.
Menurut H Abdullah kondisi kota Krueng Geukueh memang terlihat sangat memperihatinkan dan menyedihkan mulai kawasan Simpang Empat hingga ke pusat kota dan pinggirannya.
Hal ini terbaca terutama kalangan pembeli kerap mengeluh dari sembrawut dan padatnya lalu lintas hingga lokasi parkir yang tidak jelas. Kadang halaman kantor camat digunakan untuk lokasi parkir sepeda motor.
“ Ya, memang lokasi kota Krueng Geukueh sudah terlalu sempit dan kita mohon Bapak Bupati berkenan untuk meninjau bersama dinas terkait bagaimana solusinya apa harus dipindah ke tempat lain atau dicari lahan kosong di pinggiran kota misalnya lahan persawahan di gampong Tambon Baroh atau Uteun Gelinggang", papar H Abdullah.
Sementara Mukim Krueng Geukueh, Tgk Abdullah H Ahmad atau Waled Lah mengaku juga telah berusaha menertibkan misalnya membangun pabrik pengolahan sampah, jalan layang di Simpang Empat serta penertiban truk barang jangan masuk ke kota.
Kaitan masalah kondisi kota Krueng Geukueh, Camat Dewantara Munawir yang baru dilantik sekitar dua minggu lalu saat ditanyakan akan melihat dan meninjau dulu. (Usman Cut Raja)
Menurut H Abdullah kondisi kota Krueng Geukueh memang terlihat sangat memperihatinkan dan menyedihkan mulai kawasan Simpang Empat hingga ke pusat kota dan pinggirannya.
Hal ini terbaca terutama kalangan pembeli kerap mengeluh dari sembrawut dan padatnya lalu lintas hingga lokasi parkir yang tidak jelas. Kadang halaman kantor camat digunakan untuk lokasi parkir sepeda motor.
“ Ya, memang lokasi kota Krueng Geukueh sudah terlalu sempit dan kita mohon Bapak Bupati berkenan untuk meninjau bersama dinas terkait bagaimana solusinya apa harus dipindah ke tempat lain atau dicari lahan kosong di pinggiran kota misalnya lahan persawahan di gampong Tambon Baroh atau Uteun Gelinggang", papar H Abdullah.
Sementara Mukim Krueng Geukueh, Tgk Abdullah H Ahmad atau Waled Lah mengaku juga telah berusaha menertibkan misalnya membangun pabrik pengolahan sampah, jalan layang di Simpang Empat serta penertiban truk barang jangan masuk ke kota.
Kaitan masalah kondisi kota Krueng Geukueh, Camat Dewantara Munawir yang baru dilantik sekitar dua minggu lalu saat ditanyakan akan melihat dan meninjau dulu. (Usman Cut Raja)
Post a Comment