/> Dr. Iswadi Kembali Soroti Urgensi Kesejahteraan Guru di Indonesia

Dr. Iswadi Kembali Soroti Urgensi Kesejahteraan Guru di Indonesia

Dr.Iswadi,M.Pd


Jakarta , newsataloen.com - Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia Dr. Iswadi, M.Pd , kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi para pendidik di Indonesia. Dengan tegas namun penuh harapan, beliau menekankan bahwa kemajuan pendidikan Indonesia sangat bergantung pada bagaimana negara memperlakukan guru, terutama dalam hal kesejahteraan ekonomi, sosial, dan profesional.

Menurut Dr. Iswadi, guru adalah pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa guru yang sejahtera, mustahil menciptakan generasi bangsa yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global. Namun sayangnya, kesejahteraan guru masih menjadi persoalan klasik yang belum tuntas ditangani, khususnya bagi guru honorer yang tersebar di pelosok negeri.

“Guru bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa. Tapi bagaimana seorang guru bisa mendidik dengan sepenuh hati jika mereka sendiri hidup dalam tekanan ekonomi?” ujarnya dengan nada tegas.

Dr. Iswadi memaparkan adanya kesenjangan yang cukup mencolok antara guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru honorer. Ia menyoroti bahwa banyak guru honorer yang telah mengabdi selama belasan hingga puluhan tahun hanya menerima honor di bawah standar upah minimum regional. Kondisi ini, menurutnya, bukan hanya tidak adil, tetapi juga melemahkan motivasi dan semangat mengajar.

Ia pun mendesak pemerintah untuk lebih serius dalam menjalankan kebijakan afirmatif terhadap guru honorer, termasuk percepatan pengangkatan guru honorer menjadi ASN atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), serta penyesuaian honorarium yang layak selama proses transisi tersebut berlangsung.

“Jangan biarkan mereka yang telah berjasa mencerdaskan bangsa hidup dalam ketidakpastian. Kesejahteraan bukanlah kemewahan, tapi hak dasar setiap guru,” tegasnya.

Dalam pandangannya, Dr. Iswadi menjelaskan bahwa kesejahteraan guru berkorelasi langsung dengan kualitas pembelajaran. Guru yang sejahtera secara ekonomi lebih mampu fokus dalam mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Mereka tidak perlu terbebani dengan kebutuhan finansial harian yang dapat mengganggu konsentrasi dan dedikasi mereka di kelas.

“Coba bayangkan guru yang harus mengajar di pagi hari dan bekerja sampingan di malam hari hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kapan mereka punya waktu untuk merancang pembelajaran yang bermutu?” tanyanya retoris.
Ia menegaskan bahwa investasi pada kesejahteraan guru sejatinya adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Pendidikan yang kuat hanya akan lahir dari guru-guru yang dihargai, baik secara moral maupun material.

Lebih lanjut, Dr. Iswadi mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk duduk bersama dan membangun sistem yang adil bagi para guru. Ia menilai bahwa anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN seharusnya dapat dialokasikan lebih proporsional untuk mendukung kesejahteraan guru, termasuk peningkatan tunjangan, pelatihan berkala, serta pengembangan karier yang transparan.

Ia juga menekankan perlunya peran aktif pemerintah daerah dalam menyalurkan dana BOS dan bantuan lainnya secara tepat sasaran, serta memastikan tidak ada penyimpangan yang merugikan guru. Pengawasan yang ketat dan evaluasi berkala harus dilakukan agar setiap kebijakan benar-benar berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan para pendidik.

Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut juga menyoroti pentingnya mengangkat kembali martabat guru di tengah masyarakat. Ia menyayangkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, profesi guru sering kali dipandang sebelah mata, padahal kontribusi mereka sangat besar dalam membentuk karakter dan kecerdasan bangsa.

Ia mendorong adanya gerakan nasional yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk menghormati dan menghargai guru, tidak hanya pada momen Hari Guru Nasional, tetapi setiap hari dalam tindakan nyata. (red/rj).


Berita update lainnya di  Google News 

Post a Comment

Previous Post Next Post