kabar daerah
Pencabutan Izin penggunaan Taman PKA oleh Kadisbudpar Aceh Adalah perangai Ku’eh”
Banda Aceh, newsataloen.com-Acara silaturrahimi Masyarakat Aceh dengan Anies Baswedan yang akan digelar oleh Dewan Perwakilan Wilayah Partai NasDem Aceh dan para relawan Anies pada tanggal 2-3 Desember mendatang terkendala dengan pencabutan izin penggunaan tempat taman Ratu Safiatuddin (PKA) dan Izin keramaian oleh Polresta Banda Aceh.
Acara tersebut yang semula direncanakan di Taman PKA sekarang harus dipindahkan ke Lapangan Bola Kaki Pango Raya. Ungkap Anggota Koordinator Bidang Tempat, Muhammad Misri, SH.
Surat permohonan penggunaan tempat yang di ajukan oleh panitia telah disetujui dan diberi Izin, Kok tiba-tiba di cabut sepihak seperti itu. Kalau alasannya sedang ada renovasi seharusnya dari jauh-jauh hari telah diketahui oleh Kadis. Apalagi ini kan akhir Tahun, kegiatan proyek pemerintah sudah terlaksana jauh-jauh hari. Tidak mungkin ada pengerjaan fisik di akhir bulan.
Sebagai kader NasDem saya menialai ini adalah tindakan ‘sabotase’ oleh Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal. Saya terperangah mendengar berita seperti ini terjadi di Aceh. Publik menduga kuat pencabutan izin sepihak oleh Kadisbudpar ini bernuansa politis seperti komentar masyarakat di berbagai media sosial.
Apakah ini perintah dari atasan kepada bawahan dalam upaya menjegal Anies Baswedan di Aceh. Seperti Yang terjadi di beberapa daerah.?
Tindakan anti demokrasi secaman ini sungguh mencoreng kewibawaan orang Aceh. Orang Aceh itu setau saya lebih dulu paham mengenai demokrasi dan sangat menghargai perbedaan-perbedaan. Tindakan seperti ini tidak lain adalah sebagai sifat Ku’eh, sisa-sisa peninggalan zaman Belanda-Jepang.
Pertanyaannya apa yang ditakutkan dari sosok Anies Baswedan? Anies bukan teroris, Bukan juga tokoh pemecah belah umat. Kendatipun masyarakat Aceh sangat mengidolakan Anies Baswedan. Ujar Muhammad Misri , SH. Ketua Advokasi DPW Petani NasDem Aceh
Jangan sampai tindakan Kadisbudpar Almuniza Kamal ini di framing seolah-olah Aceh Anti Anies. Kalau ini sempat berkembang ke pusat sungguh merugikan rakyat Aceh itu sendiri. Tidak pernah ada sejarah kelam atau pengkhianatan antara Anies dengan Aceh. Malah sebaliknya. Anies Baswedan digadang-gadang sebagai sosok pemimpin ideal bagi masyarakat Aceh.
Rakyat Aceh mencintai Anies Baswedan sebagai sosok pemimpin yang di elu-elukan dapat menajdi presiden pada pemilu serentak 2024 nanti.
Kepiawaian Anies sebagai seorang pemimpin dilihat dari track recordnya selama memimpin DKI jakarta. Anies juga sebagai sosok pemimpin yang religius dekat dengan Ulama dan umat islam. Anies Baswedan bagi rakyat Aceh adalah pemimpin masa depan yang mampu menjembatani Kepentingan Aceh-Jakarta terutama dalam hal penegakan Syari’at Islam di Aceh sebagai suatu provinsi Yang diberikan kekhususan oleh pemerintah Pusat melalui UU Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh.
Per hari ini peserta yang sudah mendaftar pada acara Jalan Sehat Bersama Anies di Aceh mencapai 15 ribu peserta. Ini menandakan betapa rakyat Aceh begitu mengidolakan Anies Baswedan sebagai seorang sosok pemimpin. Jangan sampai aspirasi dan harapan yang begitu besar dari rakyat Aceh ini di dicurangi oleh kepentingan kelompok tertentu dengan cara-cara yang tidak demokratis. Ujar Wakil Ketua DPW Petani NasDem Aceh
Muhammad Misri, SH
Anggota Koordinator Bidang Tempat, dan Ketua Tim Advokasi DPW Petani NasDem Aceh,
Via
kabar daerah
Posting Komentar