Banda Aceh, newsataloen.com -- Setiap prestasi yang dicapai oleh Pemko Banda Aceh dengan kerja keras tentunya sangat layak dipajang dan dibanggakan. Hal itu merupakan sesuatu yang dipersembahkan untuk rakyat kota sebagai simbol bahwa Pemko harus menunjukkan prestasi kerja kepada rakyatnya. Apa lacur, saat warga berkunjung ke pendopo saat ini, semua itu justru sudah dicopot oleh Pj Walikota misalkan diruang VIP pendopo, kini menurut masyarakat yang berkunjung hanya terpajang foto keluarga Pj Walikota, sehingga mengesankan pendopo itu seakan hanya milik pribadi dan keluarga saja, tak lagi perlu menunjukkan capaian apa yang diperoleh dan telah diperjuangkan atau diraih oleh oleh jajaran pemko berkat partisipasi masyarakat kota.
"Mesyarakat yang sebelumnya pernah bertamu saat walikota Pak Aminullah, ruang VIVP itu penuh dengan penghargaan, lalu ketika berkunjung saat pj sudah kosong dan yang ada hanyalah photo keluarga terpajang disana. Kita heran entah apa yang ada di kepala seorang Pj Walikota sehingga capaian yang telah diperoleh jajaran Pemko Banda Aceh selama ini dan dipajang di kantor dan pendopo malah dicopot. Perlu diingat oleh Pj Walikota untuk meraih capaian prestasi itu butuh kerja keras, bukan cuap sana sini seperti yang dilakukan Pj Walikota saat ini, kita minta Pj Walikota itu menunjukkan prestasi bukan sama sekali tak menghargai prestasi yang sudah diraih jajaran pemko dan masyarakat kota Banda Aceh secara partisipati, sungguh Pj Walikota saat ini tak ada akhlak dan patut dipertanyakan kecintaannya kepada kota Banda Aceh tercinta,"kata Ketua Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) Muhammad Jasdi, Jum'at 28 Oktober 2022.
Sikap Pj Walikota itu tentunya bertentangan dengan ucapannya yang sering mengatakan dirinya sosok yang menghormati senior, pimpinan daerah sebelumnya dan lain-lain yang berulang kali dilontarkan ke publik. "Pj Walikota tidak perlu merasa risih dengan sejumlah capaian prestasi sebelumnya, tapi bagaimana mempertahankan dan meningkatkannya. Katanya Pj Walikota menghormati senior, nyatanya justru sebaliknya sehingga secara jelas-jelas menunjukkan kemunafikannya kepada publik di kota Banda Aceh, karena perkataanya tak sesuai dengan perbuatannya," ujarnya.
Menurut pria yang akrab disapa Jhon Jasdi itu, sejumlah piagam capaian itu bukanlah milik pribadi tetapi milik pemko yang diraih dengan kerja keras jajaran pemko dan dipersembahkan kepada rakyat kota Banda Aceh. "Ini bukan sebatas bicara lembaran-lembaran atau piagam-piagam yang dipajang, ini simbol dari capaian bahkan dari instansi negara dan kredibilitasnya tinggi, tentunya perlu perjuangan untuk bisa mendapatkannya baik itu perjuangan jajaran pemko bahkan partisipasi rakyat kota. Sayang nya Pj Walikota seakan-akan risih dengan semua itu hingga harus mencopot semua itu. Sikap Pj Walikota Bakri Siddiq itu secara tidak langsung tidak menghargai instansi pemerintah termasuk pemerintah pusat, provinsi yang memberikan penghargaan dan juga tidak menghargai setiap pihak baik dari internal jajaran pemerintahan kota yang ikut berjuang maupun masyarakat kota yang berpartispasi. Ingat Pak Pj, pendopo itu bukan milik pribadi anda tapi milik rakyat kota, jadi wajar apa yang telah dicapai tetao terpajang disana, setidaknya menjadi motivasi bagi anda sebagai Pj untuk terus mempertahankan prestasi bahkan meningkatkannya. Jangan sampai nanti masyarakat lapor mendagri dan kasih antimo, yu cok silop woe u Jakarta lom (suruh ambil sandal, berangkat ke jakarta lagi)," ujarnya mengaku geram.
Sikap Pj Walikota yang terkesan tak menghargai capaian dan jerih payah jajaran pemko dan masyarakat kota itu menunjukkan bahwa Pj Walikota Banda Aceh seseorang yang tak menghargai kerja keras orang lain. "Piagam capaian kota Banda Aceh itu bukan milik pribadi pemerintah sebelumnya, itu milik masyarakat kota. Karena capaian itu semua tak bakal berhasil diraih jika bukan karena kerja keras stakeholder dan masyarakat kota. Kami ingatkan Bakri Siddiq jangan terlalu egois, anda hanya Pj Walikota yang diamanahkan sebentar oleh mendagri, jangan terus menerus melukai hati banyak pihak dan masyarakat kota, camkan itu," tegasnya. (rls).