Aceh Utara, newsataloen.com - - Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara sebuah gampong yang pernah terkenal keseluruh penjuru daerah di Indonesia karena di gampong ini pernah dihuni oleh karyawan berbagai proyek vital, seperti PT AAF, PT. Arun, PT PIM dan PT KKA. Bahkan sekarang banyak diantara mareka telah menjadi penduduk tetap. Di gampong ini juga banyak tinggal elit elit akademisi dari beberapa Perguruan Tinggi di Aceh Utara serta PNS.
Dapat dimaklumi dengan latar belakang penduduk yang beragam pengalaman serta beragam keahlian atau kompotensi tersebut tak heran kalau gampong Paloh Lada tergolong sebagai gampong elit.
Beranjak dalam kondisi ini harusnya gampong Paloh Lada telah menjadi gampong yang maju dan berkembang menuju gampong teladan namun yang terlihat justru sebaliknya menjadi gampong tertinggal (GT). Memang bukan saja menyedihkan bahkan memiriskan semua orang.
Dapat dilihat, bagaimana sebagian jalan gampong atau lorong yang berlobang dan tergenang air bila musim hujan begitu juga terhadap kebersihan lingkungan.
Dan yang lebih menyedihkan, kondisi meunasah yang belum terbangun tempat wudhuk yang memadai. Padahal meunasah ini banyak disinggahi warga yang berpergian baik sepeda motor, mobil maupun bus karena letaknya dipinggir jalan raya. Belum lagi masalah sawah yang belum terairi irigasi hingga bila musim hujan persawahan gampong
Paloh Lada kerap mengalami banjir hingga padi yang tumbuh subur didalamnya mati semua. Bahkan sepanjang tahun 2022 sekarang ini kalangan petani sawah mengatakan, 3 kali gagal panen akibat banjir.
“Masalah persawahan banjir terus yang dapat dikatakan sudah terjadi turun temurun seharusnya pemerintah gampong coba mencari penyebab dan mencari solusi bagaimana untuk tidak banjir lagi”, sebutnya
Warga lainnya juga bertanya, kemana Dana Desa yang diterima setiap tahunnya digunakan. “Mengapa gampong Palog Lada harus tertinggal dibanding gampong - gampong tetangga lainya. Memalukan dan menyedihkan”, paparnya.
Beberapa tokoh masyarakat saat diminta tanggapannya terhadap kondisigampong Paloh Lada mengatakan, sangat tergantung dari aparat gampong, maju mundurnya sebuah walayah terletak dari perangkat gampong.
“Gampong Paloh Lada yang merupakan gampong elit memang harusnya tidak tertinggal bila saja semua kompak dalam membangun gampong. Penyebabnya mungkin disini, tidak kompak”, sebutnya.
Sementara Ketua Tuha Peuet, A. Hadi saat dokonfirmasi mengatakan, Tim Inspektorat Kabupaten Aceh Utara sudah pernah datang dan memeriksa hingga dalam beberapa pertanyaan sempat tegang yang akhirnya tidak ada kelanjutan. (Ucr)
Post a Comment