Seperti di traffic light di simpang IV Kota Lhoksukon. Dari setiap penjuru arah, terdapat dua hingga empat gepeng yang mendatangi pengguna jalan.
Tak hanya itu, gepeng lainnya juga beroperasi di sepanjang toko di kota Lhoksukon. Hal itu, sangat meresahkan warga yang ada di pasar.
Salah satu warga, Joel mengaku jika dirinya setiap duduk di pasar, dalam waktu satu jam ada sekitar 5 orang gepeng berbeda-beda menghampirinya.
Para gepeng yang datang tak semuanya memiliki keterbatasan fisik. Terkadang para peminta-minta tersebut dalam kondisi sehat dan bugar.
"Kondisi pengemis yang banyak ini mulai terlihat beberapa bulan terakhir saja. Kalo sebelumnya tidak sebanyak ini," ujarnya, Kamis (30/12/2021).
Parahnya lagi, kata Joel, para gepeng yang berkeliaran di persimpangan yang mengikutsertakan anak kecil yang masih di bawah umur.
Titik berkeliaran anak - anak tersebut meminta di persimpangan traffic light, dari toko ke toko lainnya didampingi orang tuanya. Hal itu tentu membahayakan keselamatan anak tersebut.
Ia meminta pemerintah daerah mengambil tindakan untuk membina gepeng yang meresahkan tersebut.
"Sepertinya ada yang mengelola gepeng ini. Soalnya ada empat orang anak yang meminta-minta, semua kotaknya berbentuk sama," katanya.
Post a Comment