Bireuen, newsataloen.com. Ada sejumlah petani di Gampong Geulumpang Payong Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen,masih berpegang teguh tata cara turun kesawah musim tanam padi Gadu. Tahun 2021,dengan berpedomani surat Bupati Bireuen Muzakkar A. Gani.
Telah mengeluarkan jadwal turun kesawah , kepada petani dan beredar luas di seluruh gampong gampong termasuk ketua Keujruen Blang untuk dipedomani,kepada petani sesuai jadwal tersebut, ternyata surat edaran itu,yang cukup diingat oleh petani, pada tanggal 30 Mei 2021.
Dibuka Pintu air Irigasi Pante Lhong II Bireuen,maka,ada beberapa petani pengaruh surat itu,membersihkan saluran cacing di sawah mareka masing-masing petani di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen, kepada tim media ini, Rabu (23/06) saat memantau sejauh mana petani turun kesawah program Bupati Bireuen.
Jadi,dengan memegang surat dan laporan dari Geuysyeik dan Keujruen Blang,kepada petani dengan hati gembira, ada beberapa petani,disuruh pembajak sawah pakai traktor,sisa air hujan sebelumnya,sudah itu di semai benih padi.
Sesuai anjuran Bupati Bireuen, dengan harapan air Irigasi Pante Lhong II Bireuen,akan melimpah ruah di areal seluruh areal petani di Kecamatan Jeumpa,bersama beberapa kecamatan lain di Kabupaten Bireuen.
Ternyata sudah tanggal 23 Juni 2021,belum ada tanda tanda kapan dilepaskan air sesuai jadwal tersebut, terjadilah kecewaan para petani,sawah sudah di olah benih menjadi mati dan kering,tidak ada air, kerugian bagi petani,hal ini akibat kita, pegang surat jadwal turun kesawah musim tanam gadu itu, sebut sejumlah petani di sana.
Harapan petani bila menerapkan satu aturan kepada rakyat apalagi soal tanaman padi,benar benar harus akurat,hayat hidup rakyat terhadap pangan,bahkan menurut petani yang tergabung dalam kelompok tani, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, Muhammad Nasir,telah mempersiapkan berbagai pupuk gratis untuk petani.
Juga cara penanggulangan Hama penyakit padi,sebab diperkirakan Juni sampai Oktober,musim kemarau,banyak serangan hama penyakit pada tanam padi,malah Kepala Dinas Perkerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bireuen Fadli Amir,menyamin kebutuhan air tidak ada satu kendala apapun walaupun ada saluran sekunder dan primer direhabilitasi tahun Ini.
Apa yang dikatakan itu,sama sekali tidak ada kenyataan,jangan bersuara bapak senang,?yang lebih sakral lagi soal air belum juga dilepaskan gimana kita tanam padi, sebelum aturan dibuat atau dirancang harus ada koordinasi kembali baik Kepala Dinas Pengairan Provinsi Aceh di Bireuen.
Kalau begini rakyat selalu rugi dan akibat jadwal turun kesawah,tidak akurat, akibat menebar berita bohong dan sesat, ujar sejumlah Ketua Kelompok Tani di Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bireuen.
Yang paling sedih petani, dengan informasi sesat itu kerugian petani untuk menanam pelawija tidak bisa di areal sawah, ironisnya pihak Kapala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bireuen.
"Kenapa tidak memberikan informasi kembali, kepada petani kapan siap rehab saluran itu, baru bisa menanam padi, Surat Jadwal Turun Ke sawah yang ditanda tangani Bupati Bireuen,tidak berlaku dan sia sia,"sebut Ibrahim bersama Nurdjaman, warga Kota Juang Bireuen. (Rizal Jibro).

إرسال تعليق