
Jakarta, newsataloen.com — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memerintahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Teguh Setyabudi untuk mengirim tim ke Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Tim tersebut ditugaskan untuk memastikan layanan administrasi kependudukan (adminduk) bagi korban banjir tetap berjalan cepat dan mudah. Dengan demikian, dokumen yang hilang atau rusak dapat segera diganti begitu situasi memungkinkan.
Hal tersebut disampaikan Mendagri saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dukcapil dengan Lembaga Pengguna 2025 di Pullman Jakarta Central Park, Selasa (9/12/2025) malam. Dalam kesempatan itu, Mendagri menegaskan agar penanganan dilakukan segera, termasuk perbaikan peralatan layanan yang terdampak.
“Jadi dari sekarang, Pak Teguh segera berangkat, buat 3 tim ke Sumut, kemudian ke Aceh dan ke Sumatera Barat untuk memulai para dukcapilnya mana yang enggak aktif, mana yang rusak mesinnya, perbaiki segera dengan anggaran yang ada,” ujar Mendagri.
Langkah tersebut diambil menyusul laporan kerusakan dan hilangnya dokumen kependudukan akibat banjir. Mendagri menekankan perlunya percepatan pemulihan layanan sebagai wujud kehadiran negara dalam situasi darurat. Karena itu, ia meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil membuka posko layanan di wilayah terdampak dan memastikan seluruh perangkat operasional berfungsi optimal.
Merespons arahan tersebut, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi menegaskan bahwa layanan adminduk tidak boleh terhenti, meskipun dalam situasi bencana. Ia menekankan bahwa jajaran Dukcapil mesti hadir memberikan solusi langsung kepada masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, Ditjen Dukcapil menurunkan tim pusat ke tiga provinsi tersebut. Untuk Provinsi Aceh, sebanyak 16 personel diterjunkan dengan koordinator Direktur Bina Aparatur Dukcapil Erliani Budi Lestari dan Direktur Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Muhammad Farid. Mereka ditempatkan di Kabupaten Aceh Tamiang dan Langsa, masing-masing 5 personel, serta Aceh Timur sebanyak 4 personel.
Di Provinsi Sumut, 14 personel dikerahkan dengan koordinator Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Muhammad Nuh Al-Azhar dan Direktur Integrasi Data Kependudukan Daerah Agus Irawan. Tim bertugas di Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Sibolga, masing-masing 4 personel.
Untuk Provinsi Sumbar, Ditjen Dukcapil menerjunkan 14 personel dengan koordinator Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Dukcapil Hani Syopiar Rustam dan Direktur Integrasi Data Kependudukan Nasional Handayani Ningrum. Tim bertugas di Kabupaten Padang Pariaman, Solok, dan Agam, masing-masing 4 personel.
Para personel tersebut bertugas memetakan wilayah terdampak, mengecek kondisi peralatan layanan, memastikan ketersediaan blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), serta menilai kebutuhan dukungan teknologi di lapangan. Untuk menjaga layanan tetap berjalan, Ditjen Dukcapil juga menyiapkan perangkat pendukung seperti akses internet Starlink, panel surya, ribbon, dan film. (rls/red)
Hal tersebut disampaikan Mendagri saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dukcapil dengan Lembaga Pengguna 2025 di Pullman Jakarta Central Park, Selasa (9/12/2025) malam. Dalam kesempatan itu, Mendagri menegaskan agar penanganan dilakukan segera, termasuk perbaikan peralatan layanan yang terdampak.
“Jadi dari sekarang, Pak Teguh segera berangkat, buat 3 tim ke Sumut, kemudian ke Aceh dan ke Sumatera Barat untuk memulai para dukcapilnya mana yang enggak aktif, mana yang rusak mesinnya, perbaiki segera dengan anggaran yang ada,” ujar Mendagri.
Langkah tersebut diambil menyusul laporan kerusakan dan hilangnya dokumen kependudukan akibat banjir. Mendagri menekankan perlunya percepatan pemulihan layanan sebagai wujud kehadiran negara dalam situasi darurat. Karena itu, ia meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil membuka posko layanan di wilayah terdampak dan memastikan seluruh perangkat operasional berfungsi optimal.
Merespons arahan tersebut, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi menegaskan bahwa layanan adminduk tidak boleh terhenti, meskipun dalam situasi bencana. Ia menekankan bahwa jajaran Dukcapil mesti hadir memberikan solusi langsung kepada masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, Ditjen Dukcapil menurunkan tim pusat ke tiga provinsi tersebut. Untuk Provinsi Aceh, sebanyak 16 personel diterjunkan dengan koordinator Direktur Bina Aparatur Dukcapil Erliani Budi Lestari dan Direktur Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Muhammad Farid. Mereka ditempatkan di Kabupaten Aceh Tamiang dan Langsa, masing-masing 5 personel, serta Aceh Timur sebanyak 4 personel.
Di Provinsi Sumut, 14 personel dikerahkan dengan koordinator Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Muhammad Nuh Al-Azhar dan Direktur Integrasi Data Kependudukan Daerah Agus Irawan. Tim bertugas di Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Sibolga, masing-masing 4 personel.
Untuk Provinsi Sumbar, Ditjen Dukcapil menerjunkan 14 personel dengan koordinator Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Dukcapil Hani Syopiar Rustam dan Direktur Integrasi Data Kependudukan Nasional Handayani Ningrum. Tim bertugas di Kabupaten Padang Pariaman, Solok, dan Agam, masing-masing 4 personel.
Para personel tersebut bertugas memetakan wilayah terdampak, mengecek kondisi peralatan layanan, memastikan ketersediaan blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), serta menilai kebutuhan dukungan teknologi di lapangan. Untuk menjaga layanan tetap berjalan, Ditjen Dukcapil juga menyiapkan perangkat pendukung seperti akses internet Starlink, panel surya, ribbon, dan film. (rls/red)
إرسال تعليق