Banda Aceh, newsataloen.com — Menjelang memasuki tahun anggaran 2026, perhatian publik kembali tertuju pada pengelolaan dana UMKM tahun 2025 di lingkungan Baitul Mal Banda Aceh.
Minimnya kejelasan laporan realisasi program pemberdayaan ekonomi tersebut dinilai telah memicu meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap aspek transparansi dan akuntabilitas lembaga Ujar Azizi,di Banda Aceh, Sabtu (06/12).
Gerakan Mahasiswa Pemuda Banda Aceh menegaskan pentingnya penyampaian informasi terbuka terkait penggunaan anggaran, mengingat dana tersebut bersumber dari publik dan memiliki dampak langsung terhadap keberlangsungan program ekonomi masyarakat kecil.
Dalam berbagai Isu publik yang berkembang, masyarakat menilai langkah audit menyeluruh merupakan cara paling tepat dan konstruktif untuk memastikan bahwa seluruh proses pengelolaan dana berjalan sesuai ketentuan. Audit independen juga dipandang sebagai instrumen penting untuk memulihkan kepercayaan publik dan memperkuat tata kelola kelembagaan.
Kordinator (GMPB), Azizi Hubaz meminta ketua Baitul Mal Banda Aceh untuk mempertimbangkan langkah evaluasi diri, termasuk opsi pengunduran diri apabila tidak mampu menghadirkan transparansi yang memadai. Dorongan ini diposisikan sebagai seruan etik untuk menjaga integritas lembaga, bukan penilaian hukum.
Tuntutan Publik: Pertama. Audit Investigatif Independen
Mendesak dilakukan audit menyeluruh atas pengelolaan dana UMKM 2025 oleh lembaga audit profesional atau oleh lembaga pengawasan pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku.Kedua . Publikasi Laporan Secara Terbuka
Meminta Baitul Mal Banda Aceh menerbitkan laporan lengkap mengenai penyaluran, realisasi, serta evaluasi program UMKM kepada publik.
Juga Ketiga. Evaluasi Kepemimpinan Lembaga
Mendorong pimpinan Baitul Mal untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola, termasuk mempertimbangkan langkah etik apabila tidak mampu memastikan transparansi.
Azizi Hubaz menyampaikan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya tata kelola dana publik yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab. Masyarakat berharap langkah-langkah korektif dapat segera dilakukan demi menjaga kredibilitas Baitul Mal Banda Aceh dan memastikan keberlanjutan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kami Dari Gerakan Mahasiswa Pemuda Banda Aceh ( GMPB ) tidak akan tinggal diam dan akan mengambil langkah-langkah strategis, bila tidak diindahkan, ungkap Azizi Hubaz (rel).

إرسال تعليق