Aceh Utara, newsataloen.com - Aktivis muda Aceh, Edy Saputra (Aki.3), kembali angkat bicara terkait lambannya penanganan banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara sejak beberapa hari terakhir. Menurutnya, respons Bupati Aceh Utara bersama DPRK sangat jauh dari kata memadai.
"Sudah berapa hari banjir melumpuhkan Aceh Utara, tapi satu alat berat pun tak mampu mereka kirim ke lokasi terdampak. Lumpur menumpuk, warga kesulitan, bahkan kita khawatir masih ada korban tertimbun. Ini bentuk kelalaian dan lemahnya kepemimpinan bupati, kritik Edy tajam.
Ia membandingkan kondisi itu dengan penanganan cepat di kabupaten tetangga. "Lihat Aceh Timur dan Bireuen—bupatinya turun, alat berat jalan, akses dibuka. Aceh Utara? Seperti tak punya komando, ujar Edy.
Dalam pesan lanjutannya, Edy juga menyinggung soal kemampuan anggaran dan jaringan pemerintah daerah.
"Kalau memang Pemkab tak punya biaya, maka rangkul pengusaha lokal yang punya kemampuan. Di Aceh Utara ada PT Alhas Jaya Group, perusahaan putra daerah sendiri. Kenapa tidak diminta bantu? Kenapa bupati malah membangun hubungan sebatas dengan tukang becak, bukan dengan pihak yang bisa membantu saat darurat seperti ini?
Edy menilai tindakan cepat, kolaborasi, dan keberanian mengambil keputusan adalah hal yang paling dibutuhkan masyarakat saat bencana. "Rakyat sedang susah. Yang mereka butuhkan bukan alasan, tapi kerja nyata,"tutup Aki 3

إرسال تعليق