/> Dr. Iswadi Desak Presiden Prabowo Tinjau Langsung Kondisi Aceh Pasca Bencana untuk Penetapan Status Nasional

Dr. Iswadi Desak Presiden Prabowo Tinjau Langsung Kondisi Aceh Pasca Bencana untuk Penetapan Status Nasional

 


Jakarta, newsataloen.com - Bencana yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dalam beberapa hari terakhir telah meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat. Hujan deras berkepanjangan, banjir besar yang merendam pemukiman, serta tanah longsor di beberapa daerah membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal, akses jalan terputus, dan aktivitas ekonomi lumpuh total.

Di tengah situasi yang semakin memprihatinkan itu, Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd , menyampaikan seruan tegas kepada pemerintah pusat agar memberikan perhatian maksimal terhadap penderitaan warga. Dalam pernyataannya, ia mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk turun langsung meninjau lokasi bencana dan mempertimbangkan penetapan status bencana nasional demi mempercepat penanganan.

Menurut Dr. Iswadi, kondisi di lapangan tidak bisa lagi diselesaikan dengan kemampuan pemerintah daerah semata. Skala kerusakan yang terjadi dinilainya melampaui kapasitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun pemerintah provinsi. Banyak wilayah yang hingga kini masih terisolasi, bahkan sebagian warga hanya mengandalkan bantuan swadaya masyarakat karena distribusi bantuan resmi terhambat akses. Dalam pandangannya, kehadiran Presiden bukan hanya simbolis, tetapi diperlukan untuk membuka jalan bagi mobilisasi sumber daya nasional.

Ia menegaskan bahwa penetapan status bencana nasional bukanlah sekadar prosedur administratif, melainkan langkah strategis yang memungkinkan keterlibatan instansi teknis tingkat pusat, mulai dari BNPB, TNI, Polri, hingga kementerian kementerian terkait. Dengan status tersebut, koordinasi dapat dilakukan lebih cepat dan efektif, termasuk pengiriman alat berat, helikopter evakuasi, ponton penyebrangan, serta kebutuhan logistik dalam jumlah besar. Tanpa intervensi langsung pemerintah pusat, Dr. Iswadi menilai pemulihan Aceh bisa berlangsung lebih lama dan penuh hambatan.

Dalam pernyataannya, ia juga menyampaikan bahwa Aceh memiliki sejarah panjang terkait kerentanan bencana. Dari tsunami 2004 hingga berbagai banjir dan gempa yang terjadi setiap tahun, daerah ini selalu berada pada posisi rawan. Karena itu, Dr. Iswadi menilai perlu ada pendekatan khusus dari pemerintah pusat yang tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga preventif. Ia meminta Presiden Prabowo untuk menggunakan momentum ini sebagai langkah awal membangun sistem mitigasi bencana yang lebih kuat, khususnya di wilayah Aceh yang secara geografis dan geologis rentan terhadap berbagai ancaman alam.

Lebih jauh, Dr. Iswadi menekankan pentingnya empati dan perhatian moral dari pemimpin negara. Ia meyakini bahwa kedatangan Presiden Prabowo ke Aceh akan memberi semangat besar bagi masyarakat yang tengah mengalami kesulitan. Warga memerlukan kepastian bahwa negara benar-benar hadir di saat mereka membutuhkan. Dalam situasi krisis, kehadiran pemimpin nasional sering kali mampu menggerakkan solidaritas dan mempersatukan berbagai pihak untuk saling membantu.

Di sisi lain, Dr. Iswadi juga menyampaikan apresiasi terhadap berbagai langkah cepat yang telah diambil pemerintah daerah, relawan, serta sejumlah lembaga kemanusiaan yang bekerja tanpa lelah. Mereka bergerak dari desa ke desa, mengevakuasi korban, menyalurkan bantuan, dan membuka pos pengungsian di berbagai titik. Namun ia menekankan bahwa upaya tersebut, meski sangat berarti, belum cukup untuk menjawab kebutuhan masyarakat dengan skala bencana seperti saat ini.

Menurutnya, Aceh tidak boleh dibiarkan menghadapi situasi ini seorang diri. Negara harus hadir secara total. Ia meminta agar Presiden meninjau langsung titik-titik terdampak seperti daerah yang mengalami kerusakan parah, wilayah pengungsian, dan lokasi yang masih terisolasi.

Dari kunjungan tersebut, Presiden dapat melihat secara nyata kebutuhan mendesak masyarakat Aceh dan menginstruksikan langkah langkah cepat untuk penanganan jangka pendek maupun panjang. (rel/rizal jibro).

Post a Comment

أحدث أقدم