
Aceh Utara, newsataloen.com - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) kabupaten Aceh Utara mengembangkan program unggulan Produksi dan Wisata Madu “Rimba Honey untuk memperluas lapangan pekerjaan, karena masih tingginya pengangguran dan sedikitnya lulusan yang terjun sebagai wirausahawan
Kadisporapar Aceh Utara, Muhammad Nasir didampingi Kabid. Kepemudaan, Iskandar,SE kepada media ini, Kamis (6/11/2025) mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan usaha budidaya lebah dengan baik. Dengan harapan, selain menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, pelaku wirausaha juga membuka kesempatan kerja bagi orang lain.
“Dengan program wirausaha muda pemula merupakan program unggulan Disporapar. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan produk lokal dan membuka lapangan kerja bagi kaum muda sehingga bisa menurunkan angka pengganguran di kabupaten Aceh Utara,”imbuhnya.
Owner (pemilik) Produksi dan Wisata Madu Rimba Honey Gampong Lhok Jok Kuta Makmur, Baizul Khalis kepada media ini, mengatakan, bahwa setelah kurang lebih 1 tahun, telah berhasil mengembangkan usaha dengan memiliki 20 sarang lebah dan menjual sarang lebah kepada masyarakat yang ingin memulai usaha budidaya.
"Sarang pun masih menambahkan lagi sambil mencari orang yang ingin budidaya. Sampai sekarang saya memiliki lebih kurang 70 sarang lebah," lanjutnya.
Ia menyampaikan, sebagai modal awal untuk memulai praktik budi daya telah mencapai hasil yang signifikan. Kini mulai merasakan manisnya pendapatan hasil lebah, baik dari hasil jual sarang maupun hasil peternakan dipasarkan hingga ke berbagai daerah di Aceh, seperti Lhoksukon, Lhokseumawe, Aceh Timur, dan Banda Aceh.
"Target ini meningkat, bahkan telah membantu masyarakat yang ingin memulai usaha budidaya lebah dengan menyediakan sarang lebah yang berkualitas,"lanjutnya.
Lanjut Baizul Khalis, dengan memiliki sekitar 70 sarang lebah dan melakukan panen 1 kali dalam sebulan untuk mendapatkan madu matang. Madu yang berkualitas baik didapat sekitar 735-1050 kg madu (dengan asumsi 1,5 kg/sarang), dalam 1 tahun bisa panen 7 - 10 kali
Adapun menjual produk madu melalui berbagai saluran, baik secara tatap muka maupun online. Lebih dari 10 pemuda menjadi penjual produk madu, sehingga membantu meningkatkan pendapatan dan kesadaran masyarakat tentang manfaat madu.
"Adapun selebihnya dititipkan pada masyarakat yang berstatus masyarakat biasa, santri, guru pengajian. Ada juga tersedia di beberapa apotik/klinik yang ada di Aceh Utara dan kota Lhokseumawe," pungkasnya. ***
Kadisporapar Aceh Utara, Muhammad Nasir didampingi Kabid. Kepemudaan, Iskandar,SE kepada media ini, Kamis (6/11/2025) mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan usaha budidaya lebah dengan baik. Dengan harapan, selain menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, pelaku wirausaha juga membuka kesempatan kerja bagi orang lain.
“Dengan program wirausaha muda pemula merupakan program unggulan Disporapar. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan produk lokal dan membuka lapangan kerja bagi kaum muda sehingga bisa menurunkan angka pengganguran di kabupaten Aceh Utara,”imbuhnya.
Owner (pemilik) Produksi dan Wisata Madu Rimba Honey Gampong Lhok Jok Kuta Makmur, Baizul Khalis kepada media ini, mengatakan, bahwa setelah kurang lebih 1 tahun, telah berhasil mengembangkan usaha dengan memiliki 20 sarang lebah dan menjual sarang lebah kepada masyarakat yang ingin memulai usaha budidaya.
"Sarang pun masih menambahkan lagi sambil mencari orang yang ingin budidaya. Sampai sekarang saya memiliki lebih kurang 70 sarang lebah," lanjutnya.
Ia menyampaikan, sebagai modal awal untuk memulai praktik budi daya telah mencapai hasil yang signifikan. Kini mulai merasakan manisnya pendapatan hasil lebah, baik dari hasil jual sarang maupun hasil peternakan dipasarkan hingga ke berbagai daerah di Aceh, seperti Lhoksukon, Lhokseumawe, Aceh Timur, dan Banda Aceh.
"Target ini meningkat, bahkan telah membantu masyarakat yang ingin memulai usaha budidaya lebah dengan menyediakan sarang lebah yang berkualitas,"lanjutnya.
Lanjut Baizul Khalis, dengan memiliki sekitar 70 sarang lebah dan melakukan panen 1 kali dalam sebulan untuk mendapatkan madu matang. Madu yang berkualitas baik didapat sekitar 735-1050 kg madu (dengan asumsi 1,5 kg/sarang), dalam 1 tahun bisa panen 7 - 10 kali
Adapun menjual produk madu melalui berbagai saluran, baik secara tatap muka maupun online. Lebih dari 10 pemuda menjadi penjual produk madu, sehingga membantu meningkatkan pendapatan dan kesadaran masyarakat tentang manfaat madu.
"Adapun selebihnya dititipkan pada masyarakat yang berstatus masyarakat biasa, santri, guru pengajian. Ada juga tersedia di beberapa apotik/klinik yang ada di Aceh Utara dan kota Lhokseumawe," pungkasnya. ***
إرسال تعليق