/> Menyalakan Lentera Keadilan: Gagasan Dr. Iswadi Tentang Pendidikan Membebaskan

Menyalakan Lentera Keadilan: Gagasan Dr. Iswadi Tentang Pendidikan Membebaskan



Dr.Iswadi,M.Pd


Jakarta, newsataloen.com - Pendidikan adalah cahaya yang menuntun manusia keluar dari kegelapan kebodohan menuju terang pengetahuan dan kebijaksanaan. Namun, tidak semua cahaya itu bersinar dengan adil. Di banyak tempat, pendidikan masih menjadi hak istimewa bagi sebagian kalangan, meninggalkan mereka yang kurang beruntung dalam kegelapan keterbelakangan. Dalam konteks inilah, gagasan Dr. Iswadi tentang pendidikan berkeadilan dan membebaskan hadir sebagai lentera yang menyalakan harapan baru bagi masa depan bangsa.

Dr. Iswadi memandang pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu, tetapi sebuah gerakan kemanusiaan untuk menumbuhkan kesadaran, keadilan, dan kebebasan. Ia percaya bahwa pendidikan sejati harus mampu membentuk manusia yang merdeka lahir dan batin manusia yang tidak hanya pandai berpikir, tetapi juga peka terhadap penderitaan sesama dan berani memperjuangkan keadilan sosial. Dalam pandangan beliau, pendidikan tidak boleh menjadi alat pelanggeng ketimpangan, melainkan sarana untuk membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan, baik ekonomi, sosial, maupun kultural.

Bagi Dr. Iswadi, pendidikan berkeadilan berarti pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak bangsa tanpa memandang status sosial, ekonomi, maupun latar belakang budaya. Ia mengkritik keras sistem pendidikan yang masih memihak kepada kelompok tertentu, misalnya dengan biaya tinggi yang hanya bisa dijangkau oleh kalangan mampu, atau kurikulum yang lebih menekankan capaian akademik ketimbang pembentukan karakter dan kesadaran sosial. Menurutnya, ketimpangan semacam ini justru memperdalam jurang antara yang kuat dan yang lemah, antara yang berpengetahuan dan yang tertinggal.

Keadilan dalam pendidikan, bagi Dr. Iswadi, harus diwujudkan melalui akses, proses, dan hasil yang setara. Artinya, setiap anak berhak mendapatkan fasilitas belajar yang layak, guru yang berkualitas, serta lingkungan belajar yang mendukung perkembangan potensi diri. Namun lebih dari itu, keadilan juga berarti memberikan pengakuan terhadap keberagaman bahwa setiap peserta didik memiliki cara belajar, latar budaya, dan potensi yang berbeda, dan perbedaan itu harus dihargai, bukan diseragamkan.

Sementara itu, gagasan pendidikan yang membebaskan dalam pandangan Dr. Iswadi sangat dipengaruhi oleh semangat humanisme kritis sebagaimana yang digagas oleh tokoh-tokoh seperti Paulo Freire. Ia meyakini bahwa pendidikan seharusnya tidak menjadikan siswa sebagai objek pasif yang hanya menerima pengetahuan, melainkan sebagai subjek aktif yang berpikir kritis terhadap realitas di sekitarnya. Melalui proses pendidikan yang dialogis dan reflektif, siswa didorong untuk menyadari ketidakadilan yang terjadi dan berperan dalam mengubahnya.

Dr. Iswadi juga menekankan pentingnya kebebasan berpikir dan berekspresi dalam dunia pendidikan. Baginya, guru bukanlah satu-satunya sumber kebenaran, melainkan mitra dalam proses pencarian makna. Pendidikan harus menciptakan ruang bagi siswa untuk bertanya, berpendapat, bahkan berbeda pendapat, karena dari situlah lahir kreativitas dan kesadaran kritis.

Ia sering menegaskan bahwa tugas pendidik bukan hanya mengajar, tetapi menyalakan api kesadaran dalam diri peserta didik agar mereka mampu berpikir merdeka dan bertindak dengan tanggung jawab sosial.

Dalam praktiknya, gagasan Dr. Iswadi tercermin dalam berbagai upaya nyata di dunia pendidikan. Ia mengembangkan pendekatan pembelajaran yang kontekstual, yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ia juga mendorong kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat agar pendidikan tidak terjebak di ruang kelas semata, melainkan hidup di tengah kehidupan sosial yang nyata.

Bagi Dr. Iswadi, pendidikan yang berkeadilan dan membebaskan hanya dapat tumbuh jika semua pihak turut serta bukan hanya pemerintah dan guru, tetapi juga masyarakat sebagai lingkungan belajar yang luas.(rel/rj).

Post a Comment

أحدث أقدم