Jakarta, newsataloen.com - Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd (foto) mengatakan Belakangan ini, media sosial di Indonesia dihebohkan dengan tagar #KaburAjaDulu, yang semakin viral di kalangan netizen. Tagar ini merujuk pada seruan agar para warga negara Indonesia yang merasa tidak puas dengan keadaan negara untuk meninggalkan tanah air dan mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Fenomena ini tentunya menimbulkan berbagai reaksi, baik dari kalangan masyarakat umum maupun para tokoh publik.
Hal tersebut disampaikan nya kepada wartawan, Rabu 19 Februari 2025
Salah satu tokoh yang memberikan tanggapan tegas terhadap fenomena ini adalah Dr. Iswadi, M.Pd., seorang akademisi dan ahli pendidikan yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pengembangan karakter bangsa. Dr. Iswadi menekankan bahwa meskipun Indonesia memiliki banyak tantangan dan kekurangan, tidak seharusnya menjadi alasan bagi warganya untuk meninggalkan tanah air. Sebaliknya, dia mengingatkan bahwa rasa cinta terhadap tanah air adalah kunci untuk memperbaiki keadaan negara dan membangun masa depan yang lebih baik.
Menurut Dr. Iswadi, fenomena #KaburAjaDulu mencerminkan sebuah ketidakpuasan yang mendalam terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia. Banyak orang yang merasa bahwa kehidupan di Indonesia penuh dengan ketidakadilan, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun, Dr. Iswadi menegaskan bahwa meskipun Indonesia memiliki kekurangan, tanah air ini tetaplah rumah kita, tempat di mana kita lahir, tumbuh, dan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Iswadi mengungkapkan bahwa cinta tanah air bukan hanya soal mencintai keindahan alamnya, tetapi juga mencintai rakyatnya, budaya, dan segala nilai yang ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam pandangannya, rasa cinta terhadap tanah air bisa menjadi pendorong untuk bekerja lebih keras, berinovasi, dan berkontribusi dalam mengatasi masalah yang ada. Dia mengingatkan bahwa setiap perubahan yang besar selalu dimulai dari individu-individu yang peduli dan tergerak untuk bertindak, bukan dengan menghindari masalah.
Dr. Iswadi juga mengingatkan pentingnya pendidikan dalam membangun rasa cinta tanah air. Sebagai seorang pendidik, dia percaya bahwa melalui pendidikan yang baik, anak-anak muda Indonesia bisa dibentuk menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa. Pendidikan yang baik akan membekali mereka dengan pemahaman yang mendalam tentang sejarah negara, nilai-nilai Pancasila, serta pentingnya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
Akademisi yang juga politisi muda tersebut mengatakan Jika kita ingin Indonesia maju, kita harus mulai dengan membangun karakter bangsa melalui pendidikan yang mengutamakan moralitas dan kebersamaan. Tanpa itu, kita hanya akan terjebak dalam siklus ketidakpuasan yang tidak berujung," ujar Dr. Iswadi.
Tak hanya itu, dia juga menekankan bahwa dalam kehidupan bernegara, rasa cinta tanah air seharusnya menjadi fondasi dalam menghadapi tantangan global. Di tengah arus globalisasi yang semakin deras, banyak peluang dan tantangan yang datang dari luar negeri. Namun, sebagai warga negara Indonesia, kita harus tetap menjunjung tinggi kebanggaan terhadap tanah air dan berusaha memberikan yang terbaik bagi kemajuan negara ini.
"Sebagai bangsa yang besar, kita harus dapat memanfaatkan peluang global, tetapi tetap mengutamakan kepentingan nasional. Cinta tanah air bukan berarti menutup diri dari dunia luar, tetapi lebih kepada bagaimana kita dapat berkontribusi dalam percaturan global dengan cara yang positif dan membawa manfaat bagi Indonesia," jelas Dr. Iswadi.
Fenomena tagar #KaburAjaDulu juga menunjukkan adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah. Namun, Dr. Iswadi menekankan pentingnya dialog dan partisipasi aktif dalam proses demokrasi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Meninggalkan tanah air bukanlah solusi jangka panjang. (rls/red).
Post a Comment