Prof Dr H Darni M Daud MA, Calon Gubernur Aceh, Paparkan Kemiskinan di UTU Meulaboh
Meulaboh Aceh Barat, newsataloen.com- Calon Gubernur Aceh Prof Darni M Daud (tengah) diterima bersama Nara Sumber lainnya oleh Rektor UTU ,Prof. Ishak Hasan beserta pimpinan Universitas Teuku Umar, Meulaboh, 22 Mei 2024. Tokoh intelektual Aceh lulusan New York University dan Oregon State University Amerika Serikat itu.
Mendapat undangan untuk memaparkan pandangannya tentang permasalahan dan solusi tentang Ketimpangan dan Kemiskinan di Aceh.
Seperti kita ketahui, menurut laporan BPS 2023, Aceh kini berada di posisi sebagai provinsi termiskin di Sumatera. Di depan sivitas akademika UT.
Darni M Daud memaparkan laporan BPS 2024, ternyata disamping Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera, Kabupaten Singkil, Nagan Raya, dan Aceh Barat termasuk kabupaten termiskin di Aceh. Padahal, zona ini mempunyai sentra ekonomi seperti aneka tambang, perkebunan sawit, dan PLTU.
Fakta diatas membahani kita bahwa kesemua sentra ekonomi itu belum memberikan kontribusi yang berarti bagi penuntasan kemiskinan dan ketimpangan. Ketimpangan dan kemiskinan memang selalu saja saling terkait. Darni M Daud, yang juga bakal maju sebagai Calon Gubernur Aceh pada 2024.
Menguraikan bagaimana kalau uang kini tidak ada di tangan masyarakat bawah, khususnya di pedesaan. Ini berarti bahwa ketimpangan bukan saja antar daerah kabupaten/kota tapi juga antara kota dan desa. Meskipun kini sudah ada dana desa, yang namanya desa sepertinya dipahami sebagai kawasan yang dihimpit kemiskinan terstruktur dan terparah.
Untuk itu, menurut Mahaguru ini, dibutuhkan keseriusan mulai dari Bu perencanaan, good will, proses dan pengawasan komprehensif agar pembangunan tidak lagi timpang. Yang tidak kalah penting, atau bahkan yang amat menentukan, figur pemimpin yang dipilih haruslah yang mempunya 3 H (Head, Hand, dan Heart).
Head mengacu pada kecerdasan intelektual yang komprehensif yang mampu membaca permasalahan dan menawarkan solusi yang mumpuni.
Hand dimaksudkan sebagai figur yang dapat menggunakan/menjalankan wewenang yang diberikan berdasarkan aturan yang ada.
Lebih lanjut Tambah Darni M Daud,disini, pemimpin Aceh, khususnya gubernur, harus dapat menjalankan wewenang dengan kekuasaan yang ada. Heart dimaksudkan sebagai hati dengan komitmen yang tinggi untuk menuntaskan ketimpangan dan kemiskinan.pemimpin Aceh.
Wajib terenyuh jika melihat masyarakat miskin dalam kehidupan keseharian. Sementara itu, ada pihak yang justru sangat diuntungkan sehingga melahirkan ketimpangan dan kemiskinan yang sangat akut.
Prof. Darni M Daud menawarkan kolaborasi ABG (akademik, business, dan government) pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Disinilah peran UTU menjadi amat sentral untuk konteks kekinian dan keakanan dalam menuntaskan ketimpangan dan kemiskinn di Aceh(rizal jibro).
Post a Comment