Medan, newsataloen.com -Perayaan Natal Keluarga Besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut yang diselenggarakan Selasa (20/12/2022) malam di Aula Raja Inal Siregar lantai 2 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan.
Perayaan Natal yang mengusung tema “Yesus datang menolong saya (Yeremia 30:17-18)”, subtema “Melalui perayaan Natal PWI Sumut 2022, kita bangkit menuju Sumut Bermartabat” ini dihadiri seribuan warga Sumut dari berbagai elemen masyarakat.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengatakan, agama diturunkan ke dunia untuk kedamaian karena manusia diciptakan Tuhan bermacam-macam sehingga dengan segala macam perilakunya.
Edy menyebutkan, semua agama mengajarkan kebaikan. Kalau di Islam ada Hadis, ada Alquran. Begitu juga Hindu, Yahudi, dan agama lainnya. Diketahui agama tertua di dunia ini adalah agama Yahudi sedangkan agama yang terbesar di dunia saat ini ada tiga yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam. Manusia percaya atau tidak itulah sejarah.
“Saya tak cerita tentang agama di sini tapi yang saya ingin sampaikan adalah, Saudara-saudaraku kenapa agama diturunkan ke dunia ini. Sudah diturunkan ke dunia masih ada orang yang memperkosa, mencuri, dan berbuat kejahatan lain,” katanya.
Edy menceritakan bahwa paginya (Selasa-red) dia sudah marah-marah karena ada orang yang membakar hutan di Sumut. Berdasarkan data dan laporan yang diterimanya, pada 2022 ini ada seluas 518 hektare hutan dibakar. Kalau sudah cerita dibakar, tak mungkin kucing yang membakar hutan. Pasti manusia yang membakar.
Persoalannya, hutan dibakar itu berapa juta serangga mati. Bayangkan bila Tuhan tidak hadir di tengah-tengah dunia dan dikuranginya satu saja binatang misalnya kodok dikurangi dengan tidak adanya binatang kodok ini akan banyak jumlah nyamuk bertambah. Maka selesailah manusia. Belum lagi kecoak. Semua orang benci kecoak tapi kan belum ada yang tahu bahwa kotoran kecoak itu menghilangkan salah satu penyakit pes, ujarnya.
Edy menambahkan, semua yang diciptakan di dunia ini, itu semua ciptaan Tuhan. Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan umat-Nya tetapi yang selalu menyia-nyiakan Tuhan adalah umat-Nya.
“Saya tidak cerita Tuhannya Yahudi, Tuhannya orang Nasrani, Tuhannya orang Islam karena semua Tuhan menurunkan Kitab Suci. Tidak ada Kitab Suci itu untuk membunuh orang, menzolimi sesama. Pastinya kita diperintahkan agama diturunkan ke dunia agar tidak melakukan perusakan di atas dunia ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Sumut merupakan provinsi yang sangat hebat dari 34 provinsi di Indonesia. Karena itulah Edy kembali ke Sumut karena provinsi ini begitu kaya tetapi herannya kenapa masih banyak orang yang kekurangan. Menurutnya, hal itu dikarenakan belum menjalankan agama dengan seutuhnya.
Dia menambahkan, tema Natal “Yesus datang menolong saya”. "Jadi bukan kalian saja yang ditolong. Yesus dalam agama Islam adalah Nabi Isa. Begitu disebut Isa akan menyahut umat Islam karena Dia adalah salah satu nabi dari 25 nabi yang wajib diimani oleh agama Islam. Jadi umat Islam yang tidak mengimani Nabi Isa bukan agama Islam,” jelasnya.
Ketua Panitia Natal PWI Sumut 2022 Drs Proklamasi Naibaho dalam laporannya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang telah memberi tempat dan konsumsi pada acara Natal PWI Sumut.
Perayaan Natal juga atas dukungan penuh Ketua PWI Sumut, H Farianda Putra Sinik SE, serta para donatur yang bersimpati kepada PWI Sumut. “Semoga Pak Gubernur tetap sehat dan sukses memimpin Sumut,” ucapnya.
Dia mengatakan, sebelum Perayaan Natal, panitia juga telah menggelar bakti sosial ke Lembaga Pemasarakatan Tanjung Gusta Kelas 1 Medan. Di sana panitia memberikan kacamata baca dan pemeriksaan THT gratis kepada warga binaan. Kegiatan bakti sosial tersebut bekerja sama dengan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI).
Kemudian dilanjutkan dengan bakti sosial di sejumlah panti asuhan yang di Kota Medan dan Deli Serdang, atas bantuan PT Agincourt Resources, pengelola tambang emas Martabe. "Pada acara ini kami juga membagikan tali kasih kepada keluarga wartawan yang sudah meninggal dunia,” katanya.
Acara dilanjutkan ibadah Natal, diisi liturgi, penyalaan lilin, doa syafaat, khotbah, dan diakhiri hiburan serta ratusan hadiah lucky draw.
Dalam khotbahnya, Pdt Timbul Hutahaean STh MM mengatakan, memenangkan masa depan yang terbaik harus mampu bekerja sama, itulah bahwa kita adalah mahluk sosial. “Hidup kita saat ini karena kecintaan Tuhan, bukan karena kejagon. Karena itu harus memastikan, apakah hidup kita membuat orang baik atau membuat orang lain atau bikin susah,” katanya.
Usai khotbah, dilanjutkan makan malam, hiburan oleh artis Nabasa Trio dan Vocal Group Panitia Natal PWI Sumut yang diselang-selingi lucky draw dengan ratusan hadiah yang dipandu Mega Sihombing, Sumuang Nababan, Benny Pasaribu beserta panitia lainnya.
Sebelumnya, Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik SE berterima kasih kepada Panitia Natal PWI Sumut 2022 yang bekerja sama demi suksesnya Perayaan Natal PWI Sumut 2022. Sebagai Ketua PWI Sumut, Farianda mengaku bangga karena panitia juga berbagi kasih dan peduli kepada sesama dengan melakukan bakti sosial ke sejumlah panti asuhan dan pengobatan gratis di LP Tanjung Gusta, serta berbagi kasih kepada keluarga wartawan angota PWI Sumut yang sudah meninggal dunia.
Farianda juga bangga karena panitia mengundang beberapa elemen masyarakat, seperti para pelajar dan anak-anak panti asuhan untuk merayakan sukacita Natal bersama. Karenanya ke depan diharapkan panitia Natal semakin meningkatkan kualitas perayaan Natal dan selalu kompak. “Jaga marwah wartawan khususnya marwah PWI”, ujarnya saat bertemu panitia. (ANG/rel)
Post a Comment