pendidikan
Aceh Utara, newsataloen.com -Kalangan guru SD Negeri 3 Kecamatan Dewantara, Aceh Utara kerap mengeluh selama menempati gedung baru setelah selesai dibangun pada akhir Desember 2017 dan baru bisa ditempati Januari 2018 kondisiya sungguh sangat merepotkan.
“Betapa tidak, gedung yang dibangun itu dilaporkan lotengnya banyak yang bocor.hingga bila turun hujan air masuk keruangan kelas. Begitu juga kosen jendela banyak kacanya yang sudah pecah dan berlobang”, sebutnya.
Rusli Spd, salah seorang guru yang mengajar di SD tersebut, Kamis (1/9} mengatakan seraya memperlihatkan tangannya bengkak terkena batu ketika membuat lobang dinding sekolah agar air tidak masuk keruang belajar bila hujan begitu juga loteng sekolah yang bocor harus ditambal.kembali.
Hendon, Spd, mantan Kepala Sekolah SD Negeri 3 Dewantara semasih menjabat Kepsek tersebut juga pernah mengatakan, sungguh merepotkan. Pasalnya ketika libur panjang para guru di SD ini tidak ikut libur karena harus bekerja keras untuk membersihkan dan bergotong royong memperbaiki kembali sarana yang dianggap perlu diperbaiki.
Menurut Hendon ketika itu diantara yang diperbaiki meliputi, pengecatan kembali dinding sekolah yang sumuanya sudah terkelupas catnya. Juga halaman sekolah yang terpasang batu paping bloc harus ditimbun kembali karena tergenang air bila turun hujan. “Kami juga belum nyaman dan aman dalam menempati gedung baru ini karena tidak ada pagarnya.
Hal senada juga pernah dilaporkan Munir Spd juga mantan Kepsek SD 3 ini yang mengaku kerap mengeluh dengan kondisi sekolah yang dipimpinnya. “Namun terhadap pagar dan pintu pagar bahagian depan sekolah sudah selesai dibangun dalam bentuk pagar besi juga melalui gotong royong kalangan guru”, katanya. Sementara Kepsek sekarang, Hj.
Guru SD Negeri 3 Dewantara Terus Mengeluh
“Betapa tidak, gedung yang dibangun itu dilaporkan lotengnya banyak yang bocor.hingga bila turun hujan air masuk keruangan kelas. Begitu juga kosen jendela banyak kacanya yang sudah pecah dan berlobang”, sebutnya.
Rusli Spd, salah seorang guru yang mengajar di SD tersebut, Kamis (1/9} mengatakan seraya memperlihatkan tangannya bengkak terkena batu ketika membuat lobang dinding sekolah agar air tidak masuk keruang belajar bila hujan begitu juga loteng sekolah yang bocor harus ditambal.kembali.
Hendon, Spd, mantan Kepala Sekolah SD Negeri 3 Dewantara semasih menjabat Kepsek tersebut juga pernah mengatakan, sungguh merepotkan. Pasalnya ketika libur panjang para guru di SD ini tidak ikut libur karena harus bekerja keras untuk membersihkan dan bergotong royong memperbaiki kembali sarana yang dianggap perlu diperbaiki.
Menurut Hendon ketika itu diantara yang diperbaiki meliputi, pengecatan kembali dinding sekolah yang sumuanya sudah terkelupas catnya. Juga halaman sekolah yang terpasang batu paping bloc harus ditimbun kembali karena tergenang air bila turun hujan. “Kami juga belum nyaman dan aman dalam menempati gedung baru ini karena tidak ada pagarnya.
Hal senada juga pernah dilaporkan Munir Spd juga mantan Kepsek SD 3 ini yang mengaku kerap mengeluh dengan kondisi sekolah yang dipimpinnya. “Namun terhadap pagar dan pintu pagar bahagian depan sekolah sudah selesai dibangun dalam bentuk pagar besi juga melalui gotong royong kalangan guru”, katanya. Sementara Kepsek sekarang, Hj.
Zuryati Spd pengganti Munir diharapkan apa saja harus diperbaiki terutama melanjutkan pembangunan pagar samping dan belakang sekolah. (Ucr)
Via
pendidikan
Posting Komentar