Kabupaten Bireuen, newsataloen.com-Keluhan masyarakat Kota Santri Bireuen,terhadap penderita gangguan jiwa berkeliaran,sangat merusak pemandangan, ungkap Baihaqi H. Hamzah atau sering disebut Bang Boi.
Inilah sekelumat keluhan masyarakat yang mengeluh tentang perlu perhatian pemerintah Kabupaten Bireuen, yang tidak peduli terhadap masyarakat yang terkena gangguan jiwa, suasana Kota santri dibuat tidak nyaman dengan maraknya penderia gangguan jiwa berkeliaran dimana mana.
Hari ini kata Bang Boi saya ketemukan Syukri Bin Ahmad Orang Meureuduwati yang sudah berkelepotan dipinggir jalan, saya tangkap dan saya bersihkan, saya potong rambutnya dan saya mandikan agar tidak jorok dipandang mata, hal seperti ini sudah sering saya lakukan kata Bang Boi,Rabu ( 03/08).
Untuk diketahui, Baihaqi H. Hamzah atau sering disebut Bang Boi ini sangat menginginkan agar pemerintah Kabupaten Bireuen ,membuat tempat khusus untuk para keswa agar para keswa di Kabupaten Bireuen, dapat di awasi dan di jaga sehingga tidak berkeliaran di tengah masyarakat, sehingga tidak merusak Kabupaten Bireuen yang menjadi cerminan sebagai kota santri.
Ini perlu Pemerintah Kabupaten Bireuen, Dewan Perwakilan Rakyat dan Tokoh Masyarakat Bireuen untuk memikirkan bersama agar penderita penyakit jiwa tidak mengganggu kenyamanan warga masyarakat di Kabupaten Bireuen sebagai kota santri.
Kepedulian Pemerintah Kabupaten Bireuen, bagi warga yang kurang waras (Kurwas) sangatlah penting, bila Pemerintah tidak turuntangan maka permasalahan tidak akan bisa teratasi secara maksimal.
Boihaqi mengharapkan pemerintah harus melirik untuk setiap wilayah, terutama, di wilayah Bireuen, cukup banyak warga yang kurang waras tak ada yang memperdulikan sehingga dikhawatirkan mereka akan melakukan pengrusakan, terpaksa saya tangkap dan saya serahkan kepada pihak keluarganya.
"Namun sangat disayangkan para penderita keswa sesampainya di keluarga tidak ada lagi yang memperhatikan sehingga penderita keswa yang sudah sembuh bisa kambuh kembali, untuk ini agar pemerintah kabupaten Bireuen menganggarkan dana untuk pembinaan atau Rehabilitasi penderita penyakit jiwa, agar yang sudah sembuh tidak kambuh kembali.
Mereka yang terkena gangguan jiwa, karna para keswa tersebut umumnya berasal dari keluarga tidak mampu, ( tidak mampu dalam segala hal ), baik dari segi pendidikan maupun dari segi ekonomi.
Jangan karena tidak terekspos oleh Media sehingga mereka terabaikan dan tidak mendapatkan apa2, tambahnya.
Bangboi tersebut dengan sukarela menjemput menangkap dan membawa penderita penyakit keswa ketempat berobat dan bahkan kerumah sakit jiwa.
Hal itu Bangboi lakukan karena kemanusiaan dan panggilan jiwa.
, cukup banyak warga yang Terkenana Gangguan jiwa yang memprihatinkan dan perhatian serius dari berbagai kalangan Ungkap Boihaqi
Wilayah Kecamatan Samalanga saja utuk saat ini mencapai 88, sedangkan wilayah kecamatan Simpang Mamplam mencapai 100 orang lebih, belum termasuk kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bireuen, mareka ada kelihatan, ada yang dipasung, ada yang dirantai, sangat memprihatinkan.
Selain dikucilkan juga tak tersentuh kepedulian di dalam masyarakat, padahal mereka perlu pembinaan, perlu bimbingan dan arahan agar mereka agar mereka bisa pulih kembali dan bisa bermasyarakat kembali.(rel)

إرسال تعليق