kabar daerah
Tgk Fakhrul Bugak:Menginginkan Bireuen Harus Melahirkan Para Da'i
Kota Batam, newsataloen.com-Mewujudkan suasana Kota Santri dengan memfungsikan para da’i, dalam safari dakwah ke Batam Tgk Fakhrul Bugak menginginkan Bireuen harus melahirkan para Da’I.
Agar suasana kota santri bisa dirasakan oleh Masyarakat , menurut
Tgk. Fakhrul Hadi yang sering di sapa dengan Tgk. Bugak dalam, kepada tim media ini Senin (18/07)melakukan safari dakwah dan tabligh akbar di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau ( KEPRI ).
Di sambut oleh Habib Faisal bin Abu Bakar bin Ali Al Mudhir Pimpinan Majlis Sabilul Hijrah dalam tabligh akbar di beberapa tempat yang sudah terjadwalkan, mulai 15 sampai 19 Juli 2022.
Tgk Bugak berharap agar banyak lagi ustaz-ustaz dari Aceh terutama dari Bireuen yang istiqomah di Amar makruf nahi munkar yang akan mengadakan tabligh akbar atau safari dakwah keluar daerah, karena banyak daerah diluar Aceh kekurangan para da’i.
Untuk diketahui, Tengku Fakhrul Bugak ( Pimpinan Dayah Darul Islam ) sangat menginginkan agar pemerintah Kabupaten Bireuen melakukan Program khusus untuk para da’I agar para da’i dari kabupaten Bireuen.
Mampu dan siap untuk berdakwah diluar Aceh, sehingga Bireuen terlihat dan jadi cerminan sebagai kota santri.
Khutbah jumat pertama di Batam di mesjid kantor BPK RI kota Batam. Selanjutnya mengisi tausiah dan tabligh akbar di beberapa tempat hingga selasa malam.
Sebelum pulang ke Aceh, Tgk. Bugak Habib diajak oleh Habib Faisal Al Mudhir jalan ke beberapa tempat, salah satunya ke mesjid Muhammad Cheng Hoo, disana terlihat fakta sejarah yang tersimpan.
Masyarakat diluar Aceh sangat melestarikan bukti-bukti sejarah, walaupun mereka mendirikan bangunan baru, namun nilai sejarah tidak mereka hilangkan.
Hal ini sangat terinfirasi bagi Tgk Bugak agar di Bireuen juga bisa terjaga peninggalan sejarah, seperti yang beliau lihat di daerah lain,Masjid Cheng Hoo.
Di mana pembangunannya penuh dengan filosofi, dan memberikan pelajaran sejarah bagi generasi muda, hal ini bisa juga untuk diterapkan di Kabupaten Bireuen bagaimana sejarah Bireuen sebagai kota juang, jangan dihilangkan karena telah menjadi Kota santri.
Ini perlu Pemerintah dan Tokoh Masyarakan Bireuen untuk memikirkan bersama agar sejarah Bireuen sebagai Kota Juang, hilang begitu saja ditelan dengan Julukan kota santri, nama Kota santri ,harus kita galakkan dan kembangkan namun sejarah Bireuen sebagai Kota juang jangan kita hilangkan, ungkap Tgk Bugak.(rizal jibro).
Via
kabar daerah
Posting Komentar