Aceh Utara, newsataloen.com -Pembangunan Proyek Pabrik Nitrogen Phospor dan Kalium (NPK) Chemical milik PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) Krueng Geukueh Aceh Utara terus dikebut diharapkan September 2022 sudah produduksi minimal ujicoba.
Hal ini disampaikan Zulfahri, PIC Proyek NPK saat dihubungi Kamis (7/7/2022)
Semula pembangunannya dijangkakan selama 29 bulan dan ditargetkan akan berproduksi pada akhir tahun 2021, namun terkendala oleh beberapa masalah terutama Covid 19 yang mengakibatkan bahan bangunannya (spare part) yang harus didatangkan dari luar negeri tertunda.
Seperti diketahui, penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik NPK Chemical ini dilakukan pada Februari 2019 antara PT PIM dengan PT PP (Persero) Tbk sebagai Kontraktor EPC.
Proyek Pabrik NPK Chemical ini berkapasitas 500.000 ton per tahun letaknya berdampingan dengan Pabrik Amoniak/Urea.
Pembangunan Pabrik NPK ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh PIM dalam rangka diversifikasi produk dan mengurangi ketergantungan pada gas bumi serta menyelaraskan dengan meningkatnya permintaan pasar akan pupuk majemuk atau NPK sebagai implikasi dari aplikasi pola pemupukan berimbang terutama untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK pada sector pangan maupun perkebunan di wilayah Aceh dan Sumatera bagian utara. (Ucr).
Semula pembangunannya dijangkakan selama 29 bulan dan ditargetkan akan berproduksi pada akhir tahun 2021, namun terkendala oleh beberapa masalah terutama Covid 19 yang mengakibatkan bahan bangunannya (spare part) yang harus didatangkan dari luar negeri tertunda.
Seperti diketahui, penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik NPK Chemical ini dilakukan pada Februari 2019 antara PT PIM dengan PT PP (Persero) Tbk sebagai Kontraktor EPC.
Proyek Pabrik NPK Chemical ini berkapasitas 500.000 ton per tahun letaknya berdampingan dengan Pabrik Amoniak/Urea.
Pembangunan Pabrik NPK ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh PIM dalam rangka diversifikasi produk dan mengurangi ketergantungan pada gas bumi serta menyelaraskan dengan meningkatnya permintaan pasar akan pupuk majemuk atau NPK sebagai implikasi dari aplikasi pola pemupukan berimbang terutama untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK pada sector pangan maupun perkebunan di wilayah Aceh dan Sumatera bagian utara. (Ucr).
Post a Comment