/> Bireuen Penghasil Kedelai Terbesar di Wilayah Aceh,Kini Tinggal Nama

Bireuen Penghasil Kedelai Terbesar di Wilayah Aceh,Kini Tinggal Nama

 



Kabupaten Bireuen, newsataloen.com-Teungku Munawar SPdI  Ketua LEMBATU ACEH,menyebutkan Bireuen dulu pernah ditanami kedelai/kacang kuning, terutama sepanjang jalan Medan - Banda Aceh tepatnya dari Blang Bladeh sampai ke Peudada, petani saat ini banyak yang menanam kacang kedelai, baik di sawah maupun dilahan kebun mereka, penghasilan masyarakat saat itu cukup lumayan. 


Menjual ke pasar baik itu pasar rakyat maupun kaget ramai pembelinya tapi sekarang hal tersebut tidak terlihat lagi seperti dulu,kini tinggal nama, hal ini tentu ada penyebabnya


Penyebab utama menurut Teungku Munawar,kurang nya perhatian Pemerintah Kabupaten Bireuen terhadap petani, petani tidak ada yang mengarahkan, hasil panen dari petani juga tidak dipasarkan oleh dinas terkait, seperti Dinas Industri dan Perdagangan, seharusnya Mereka proaktif demi kemajuan para petani di wilayahnya.


Bukan hanya itu, saat ini bisa kita lihat sepanjang jalan, banyak lahan- lahan produktif untuk pertanian sudah dialih fungsikan oleh masyarakat bahkan oleh kalangan pemerintah sendiri, hal ini akan berdampak pada perolehan hasil dari pertanian. 


Bagaimana tidak di samping orang bertanam padi sudah berdiri perkantoran dan pertokoan, ini akan berpengaruh pada sirkulasi air bagi para petani sehingga akan mengurangi hasil panen, dampaknya panennya menurun tidak sesuai  kerja, akan berdampak pada enggannya para petani dalam menanam padi. 


Ini terjadi bagaimanakah pertanian dan perolehan pangan dimasa mendatang, ungkap Teungku Munawar.Melihat kondisi tersebut bila pemerintah tidak membuka persawahan baru, ini akan bermunculkan masalah baru dikemudian hari.


Oleh karena itu Teungku Munawar mengharapkan Pemerintah dan Masyarakat harus berusaha untuk menyelamatkan lahan persawahan  itu sumber penghasilan Masyarakat yang bertani.


Kita lakukan bersama, supaya tidak terjadi seperti di Bekasi Jawa Barat, para petani tidak ada lagi lahan bertani, sehingga melahirkan pengangguran. Walaupun saat ini lahan persawahan masih luas di wilayah kita, kalau sawah dijadikan tempat untuk membangun Pertokoan dan gedung Pemerintah. 


Bukan tidak mungkin suatu saat hal yang tidak kita inginkan terjadi di daerah kita.Oleh karena itu saya menghimbau masyarakat dan PemerintahBireuen,untuk menghindari mendirikan bangunan di lahan persawahan,  agar para petani di sawah bisa beraktifitas dalam pertaniannya dan mendapat hasil yang makasimal ucap Teuku Munawar (rel). 

Post a Comment

Previous Post Next Post