Kabupaten Bireuen, newsataloen.com-Tergenang air hujan dan sekarat darurat kini terjadi di Pasar Induk Tradisional Cureh, Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, karena di seluruh halaman jalan komplek becek.
Pasar Induk Tradisional lokasi Gampong Gelanggang Gampong(Cureh), baru digunakan oleh pedagang tiga tahun lalu, tapi kondisi halaman komplek pasar, di seluruh ekses jalan tergenang air hujan, bagi warga masyarakat yang membeli kebutuhan pokok.
Terpaksa juga datang ke pasar itu, karena Pemerintah Kabupaten Bireuen, sudah memindahkan semula di pinggiran Kota Bireuen termasuk wilayah Meunasah Capa Bireuen, setelah dibangun saat Bupati Mustafa A Geulanggang, diteruskan oleh Bupati sekarang ini,semua pedagang harus pindah ke Pasar Induk ini.
"Selain tergenang air hujan, insfrastruktur bangunan kios, banyak belum ditempati, hanya kios yang strategis, yang mudah dijangkau pembelian, lain terlantar,"ujar sejumlah pedagang kaki lima, kepada tim media ini, Rabu (16/02), tidak mau disebut namanya.
Diharapkan kepada pengelolaan Pasar Induk Tradisional Cureh, dapat memperhatikan keluhan warga masyarakat dan pedagang itu sendiri, bila hujan air jangan tergenang di halaman jalan komplek Pasar, bisa berakibat kurang minat warga melakukan transaksi.
Sebagian besar saluran air, tidak berfungsi, begitu di pasar ikan, pasar sayur sampai di kompleks Kantor Pemeriksaan Kesehatan Hewan, becek total. Yang paling ironi lagi ramai hanya pagi sedangkan sore hari sepi pembeli, sebab pasar di lokasi Jalan Jati di kota Bireuen.
Masih juga aktif pedagang berjualan termasuk ikan, daging ayam dan sayur mayur, tambah,Sofyan salah seorang warga kota Bireuen (tim).

إرسال تعليق