Kabupaten Bireuen, newsataloen.com- Sudah dua pekan bulan ini(Juli red)timun bersama tomat semakin warna hijau dan merah di Pasar Rakyat Tradisional di Bireuen,ujar pedagang yang ditanyai hal ini,tim media ini,Ahad (18/07).
Hijau dan merah harga timun aceh dan buah tomat asal Brastagi, jelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah Tahun 2021 ini, sekitar Rp 7.000 sampai Rp 10.000/Kilo (timunaceh) bagi tomat Rp.10.000/Kg.
Kenapa timun aceh begitu melonjak harga,terkendala musim kemarau juga beberapa gampong ,tidak tanam timun tersebut,pada kebun juga areal sawah, menurut pedagang meniru penjelasan dari petani ada informasi pada areal sawah.
Akan diterapkan tanam padi serantak musim tanam gado padahal Juni, sesuai dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen,saluran air dari irigasi dibuka tempat jadwal itu.
Ternyata saluran diperbaiki petani ragu menanam timun,memang benar tidak bisa tanam nanti terendam air, sebut petani di sejumlah sentra produksi timun aceh itu,bagi tomat kenapa mahal harganya,kami ambil dari pedagang grosir.
Baik tomat Brastagi dan lokal (Aceh Tengah), dan di jual kepada warga hanya sedikit keuntungan.
"Selama sembako naik apakah ada kaitannya umat islam akan merayakan Idul Adha, mungkin ada atau tidak, yang jelas berapa barang sembako naik sudah terjadi sebelumnya,"pungkasnya. (rizal jibro).

إرسال تعليق