/> Wamendagri Ribka Haluk: Perempuan Indonesia Harus Inovatif, Kolaboratif, dan Transformatif

Wamendagri Ribka Haluk: Perempuan Indonesia Harus Inovatif, Kolaboratif, dan Transformatif


Jakarta, newsataloen.com  – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menegaskan bahwa perempuan Indonesia perlu menjadi sosok yang inovatif, kolaboratif, dan transformatif agar mampu menjawab tantangan zaman dan berperan lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan sosial modern.

Pesan tersebut disampaikannya saat membuka Kongres II Cendekiawan Perempuan Papua, yang mengusung tema “Meningkatkan Kapasitas dan Kepemimpinan Perempuan Indonesia Inovatif, Kolaboratif, Transformatif”, di Ballroom Hotel Ambhara, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

“Kolaboratif ini sangat penting sekali. Tadi Ketua Umum sedikit sudah menyampaikan jejaringnya. Bagaimana melakukan kolaborasi kerja, dengan siapa, apa sudah berjalan. Kemudian transformatif, bagaimana dari nilai yang lama, kita bisa transformasi pada nilai baru, dengan perubahan baru,” katanya.

Ribka menjelaskan, cendekiawan merupakan kelompok yang berpikir cerdas, memiliki inovasi, dan mampu menggali gagasan untuk meningkatkan kapasitas berpikir demi kesejahteraan masyarakat. Ia menambahkan, Papua memiliki kekayaan sumber daya alam dan kearifan lokal yang dapat menjadi modal besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Papua juga memiliki sumber daya alam dan daya potensi manusianya. Inilah modal kita di Papua yang tidak [boleh] kita biarkan begitu [saja],” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa di tengah kekayaan tersebut, perempuan Papua hadir sebagai pelindung keluarga sekaligus penggerak ekonomi berbasis komunitas. Meski pada 2025 masih terdapat jurang kesenjangan yang perlu dijembatani, Ribka tetap optimistis perempuan memiliki posisi penting dalam pembangunan. Hal itu antara lain terlihat dari meningkatnya keterlibatan perempuan sebagai legislator di tingkat pusat maupun daerah.

“Saya sudah promosikan dua perempuan pernah menjadi Pj. Bupati, karena saya ingin merubah stigma yang selama ini, masyarakat Papua menganggap bahwa perempuan itu tidak bisa,” imbuhnya.

Ke depan, Ribka berharap kesetaraan gender, martabat, dan harga diri perempuan terus meningkat. Ia menilai perempuan memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan—mulai dari mengelola keluarga, menjaga generasi, merawat alam, hingga berkontribusi pada pembangunan sosial.

Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua Rosaline Irene Rumaseuw serta Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Lestari Moerdijat. (rls/red).

Post a Comment

Previous Post Next Post