pendidikan
Aceh Utara, newsataloen.com -Sekolah-sekolah di Kabupaten Aceh Utara, memamerkan berbagai hasil karya pelajar dalam sebuah Festival Edukasi Aceh Utara (FEAU), mulai metode pembelajaran lewat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
FEAU diikuti oleh 50 stand pameran ini yang digelar secara gabungan lembaga pendidikan, selain itu tampil stand dari UMKM, Perbankan, Penerbitan, dan lain sebagainya. Ini merupakan puncak dari serangkaian pendampingan dan pemantauan terhadap program Merdeka Belajar Kemendikbud Ristek pada sekolah-sekolah di Aceh Utara.
"Program Kurikulum Merdeka ini sangat strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Bagaimana pendidikan kita semakin inklusif dan tidak sekadar terkungkung pada formalitas birokratis," ujar Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Dr. H. Yaswardi, M.Si.
Dari program ini, katanya, siswa juga berkembang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing, dan mereka juga bisa menghasilkan karya nyata sesuai passion-nya atau minat, ketertarikan, gairah yang sangat kuat untuk mengerjakan suatu tugas.
Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk terus memanfaatkan dan meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi digital.
"Zaman kita dan zaman anak didik kita sudah jauh berbeda. Para pendidik harus meningkatkan diri. Kenalkan teknologi yang ada di depan kita," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia FEAU, Jamaluddin,S.Sos.M.Pd menjelaskan bahwa Festival Edukasi Aceh Utara ini, selain untuk mengapresiasi berbagai kemajuan dan inovasi di sekolah oleh para kepala sekolah, guru dan siswa selama tahun 2022. Juga bertujuan sebagai unjuk karya hasil Implementasi Kurikulum Merdeka pada sekolah/madrasah di Aceh Utara.
Pada pelaksanaan kali ini, program Kurikulum Merdeka ini sudah menyentuh 459 lembaga pendidikan formal, mulai jenjang SD hingga SMA tahun ajaran 2022/2023. Untuk tahun 2023, ada 31 sekolah dari jenjang TK sampai SMA yan terpilih menjadi pelaksana Program Sekolah Penggerak.
Lembaga pendidikan ini sudah membuat berbagai inovasi yang selaras dengan konsep Kurikulum Merdeka, sehingga menjadikan Aceh Utara pelaksana PSP Angkatan III terbanyak di Aceh.
Festival Edukasi Aceh Utara, Pamerkan Hasil Karya Pelajar
Kegiatan ini mengusung tema "Bergerak Serentak Untuk Pendidikan Aceh Utara Jaya" berlangsung selama 3 hari yang dimulai Sabtu (17 - 19/12/2022) di lapangan Upacara depan Kantor Bupati Aceh Utara di Lhoksukon.
FEAU diikuti oleh 50 stand pameran ini yang digelar secara gabungan lembaga pendidikan, selain itu tampil stand dari UMKM, Perbankan, Penerbitan, dan lain sebagainya. Ini merupakan puncak dari serangkaian pendampingan dan pemantauan terhadap program Merdeka Belajar Kemendikbud Ristek pada sekolah-sekolah di Aceh Utara.
"Program Kurikulum Merdeka ini sangat strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Bagaimana pendidikan kita semakin inklusif dan tidak sekadar terkungkung pada formalitas birokratis," ujar Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Dr. H. Yaswardi, M.Si.
Dari program ini, katanya, siswa juga berkembang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing, dan mereka juga bisa menghasilkan karya nyata sesuai passion-nya atau minat, ketertarikan, gairah yang sangat kuat untuk mengerjakan suatu tugas.
Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk terus memanfaatkan dan meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi digital.
"Zaman kita dan zaman anak didik kita sudah jauh berbeda. Para pendidik harus meningkatkan diri. Kenalkan teknologi yang ada di depan kita," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia FEAU, Jamaluddin,S.Sos.M.Pd menjelaskan bahwa Festival Edukasi Aceh Utara ini, selain untuk mengapresiasi berbagai kemajuan dan inovasi di sekolah oleh para kepala sekolah, guru dan siswa selama tahun 2022. Juga bertujuan sebagai unjuk karya hasil Implementasi Kurikulum Merdeka pada sekolah/madrasah di Aceh Utara.
Pada pelaksanaan kali ini, program Kurikulum Merdeka ini sudah menyentuh 459 lembaga pendidikan formal, mulai jenjang SD hingga SMA tahun ajaran 2022/2023. Untuk tahun 2023, ada 31 sekolah dari jenjang TK sampai SMA yan terpilih menjadi pelaksana Program Sekolah Penggerak.
Lembaga pendidikan ini sudah membuat berbagai inovasi yang selaras dengan konsep Kurikulum Merdeka, sehingga menjadikan Aceh Utara pelaksana PSP Angkatan III terbanyak di Aceh.
"Sejak dimulainya Pendidikan Guru Penggerak pada tahun 2020, Aceh Utara terus mendapatkan kuota Guru Penggerak. Hingga akhir tahun 2022 ini, sudah ada 219 Guru Penggerak yang diwisuda," lanjutnya.
Dengan ditampilkan dalam festival ini, dia berharap para Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan dan para murid di Aceh Utara akan lebih termotivasi untuk mengajar, belajar dan berkarya. Halnya masyarakat Aceh Utara umumnya akan lebih dekat dan mengetahui berbagai pembaharuan yang ada di sekolah tempat anak-anaknya belajar.
"Oleh karenanya dengan kehadiran Bapak-Bapak para pemangku kepentingan pendidikan khususnya dari luar Aceh Utara, mengetahui betapa hebatnya Dunia Pendidikan kami di Aceh Utara ini," pungkasnya. (*).
Via
pendidikan
Posting Komentar