> Agar Tidak Terkesan One Man Show, Panglima Laot Aceh Diminta Segera Lakukan Rapat Pengurus -->

Notification

×

Iklan

Iklan


 

Agar Tidak Terkesan One Man Show, Panglima Laot Aceh Diminta Segera Lakukan Rapat Pengurus

Friday, October 14, 2022 | October 14, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-13T21:04:45Z


Baharuddin



BANDA ACEH, newsataloen.com - - Lembaga adat panglima laot Aceh yang dipimpin oleh ketua harian Panglima Laot Aceh pawang Baharuddin  (pawang baha) diminta agar segera melakukan rapat pengurus untuk melakukan konsolidasi lembaga pasca ditinggalkan oleh Alm T Bustamam.

"Rapat pengurus Panglima laot Aceh ini sangat penting untuk membicarakan isu-isu strategis yang dihadapi nelayan selama ini di Aceh, seperti permasalahan  BBM dan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka). Untuk itu rapat ini harus segera dilakukan," ungkap Wakil Ketua Panglima Laot Aceh, Pawang Badruddin  Yunus SH (pawang din jeunib) kepada media, jumat 14 Oktober 2022.

Menurut Pawang Din, terbatasnya ketersediaan solar bagi nelayan di Aceh berdampak terhadap aktivitas nelayan. "Biasanya para nelayan ini beli ke pengecer mau tidak mau. Karena kalau tidak ada solar, perahu tidak bisa jalan dan nelayan tidak bisa melaut. Hal itu tentunya harus menjadi kepedulian Panglima Laot Aceh yang dipimpin oleh PW Baharuddin. Jangan jabatan suka, sementara kerja tidak ada,"tegasnya.

Disamping masalah BBM, kata Pawang Din Jeunib, masyarakat nelayan Aceh juga masih terkendala dalam hal memperoleh kartu KUSUKA yang digunakan sebagai identitas tunggal pelaku usaha kelautan dan perikanan. "Yang berhak memiliki kartu ini adalah nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, pemasar ikan, pengolah ikan dan pengusaha jasa pengiriman hasil perikanan. Jadi, Panglima Laot sebagai lembaga adat diharapkan dapat memfasilitasi nelayan agar memperoleh kartu identitas ini nantinya," jelasnya.

Bahkan, lanjut Pawang Din Jeunib, sekarang ini kartu KUSUKA telah menjadi syarat mutlak bagi calon penerima bantuan pemerintah yang disalurkan melalui KKP, tentunya hal itu harus menjadi perhatian panglima laot Aceh.

Selain, menjadi identitas pelaku usaha kelautan dan perikanan, Kartu KUSUKA juga berfungsi sebagai basis data untuk memudahkan perlindungan dan pemberdayaan nelayan.

Pawang Badruddin juga berharap agar program prioritas penguatan hukum adat juga harus diperhatikan agar konflik antar nelayan dapat diselesaikan secara adat dan tidak akan mewariskan dendam sesama nelayan.

" Kita minta Panglima Laot Aceh harus bersinergi dan membangun kerja sama dengan seluruh pengurus panglima laot Aceh. Jangan one man show, kita harus ingat bahwa mewujudkan kesejahtraan  nelayan Aceh 100% harus menjadi misi dan  cita cita bersama,"tegasnya lagi. (rls).

Iklan

Iklan


 

×
Berita Terbaru Update