Aceh Timur, newsataloen.com - Pasca banjir besar yang mendala sebagian besar wilayah Aceh Timur pada minggu akhir Bulan November 2025 Lalu, telah banyak menyisakan berbagai problem di tengah masyarakat Di Kabupaten Aceh Timur Dampak dari bencana tersebut telah merubah dan merusak berbagai pasilitas masayarakat bahkan pasilitas publik, termasuk lokasi situs sejarah yang ada.
Hari ini Selasa, (30/12) Sejumlah Masyarakat dan elemen kelembagaan instansi Pemerintah, permerhati sejarah para seniman dan awak media melakukan giat Meuseuraya dengan program Gotong royong bersama di sejumlah titik lokasi situs sejarah di wilayah Aceh Timur, seperti yang terlihat di makam Sultan Sayed Maulana Mahmudsyah merupakam Sultan Ke 9 Kerajaan Peureulak Baroh, Dinasti 365 - 377 H / 976 - 988 M. di Gampong Paya Kalui Kecamatan Peureulak Aceh Timur.
Buatanim.S.Pd.M.Sl Plt. Kepala Disdikbud Aceh Timur atas nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur menerangkan, Program yang di kemas Meuseuraya yakni Gotong royong bersama di lokasi titik situs sejarah di wilayah Aceh Timur.
" Program ini amanah dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dalam rangka mendukung penuh pemulihan lokasi situs sejarah di Kabupaten Aceh Timur pasca banjir besar yang melanda di sejumlah daerah. Agar situs - situs sejarah tetap masih utuh keberadaanya dan sekaligus tetap rekon bagi situs yang perlu di pugar kembali, " Ujar Bustami
Di lokasi situs Sejarah masuknya peradaban Islam Asia Tenggara yakni Makam Sultan Sayet Maulan Mahmudsyah di Gampong Paya Kalui Kecamatan Peureulak Aceh Timur, Sejumlah masyarakat di lokasi makam melakukan gotong royong bersama dengan pihak Disdikbud Aceh Timur, Pengelola makam, sejumlah awak media yang di kordinir Keuchik Gampong Paya Kalui Kecamatana Peureulak Hasbiallah. .
Alhamdulillah semua kegiatan berjalan dengan direncanakan lokasi makam bersih seperti semula, terimakasih kepada sumua masyarakat, Disdikbud Aceh Timur dan pihak media yang telah memberikan sumbangsih tenaga sehingga kondisi makan Sultan kembali bersih dari lumpur - lumpur Imbas banjir, " Ujar Keuchik Balah. (ty/red).

إرسال تعليق