kabar daerah
Sebutan Ilaa dan Pembuktian dalam Organ Tubuh Manusia Atasi Diabetes
Oleh : Mhd. Sontang, Ahmad Abdul Manan Al Merbawi, Dara Aisyah H.M.Ali Puteh dan Mulkan Iskandar Nasution.
Medan, newsatalon.com -Selepas sebutan Laa bermula dari bawah pusar, terus melalui tengah dada dan berhenti sehingga di titik otak, maka seterusnya sebutan ilaha melalui dada sebelah kanan atau di atas payudara sebelah kanan, didapati adanya latifah sirr, yang memiliki pengaruh terhadap kelenjar pankreas dan adrenalin.
Kelenjar Pankreas berhampiran dengan perut yaitu dengan kelenjar endokrin, yang berfungsi mengatur kadar gula dalam darah. Mengatur konsentrasi gula dalam darah, mengawal kadar gula/glukosa dalam badan, karena ada fungsi insulin pada titik berkenaan, yang bertindak ke atas semua sel tubuh dengan meningkatkan keupayaan sel-sel untuk menerima glukosa.
Adapun kesan sebutan ilaa pada titik ini dari aspek kesehatan adalah untuk mengatasi penyakit diabetes, karena kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glukagon untuk disimpan.
Sebutan ilaa juga melalui kelenjar adrenal (anak ginjal), berbentuk bola, menempel diatas ginjal, seterusnya mempengaruhi kelenjar catecholamine, epinefrin, noradrenaline, dopamine, serta norepinefrin.
Seterusnya sebutan ilaha turut mempengaruhi kulit luar kelenjar adrenal (korteks), yang berfungsi untuk mempertahankan diri, merangsang hormon yang boleh membantu badan bertindak segera dalam keadaan kecemasan.
Berasaskan pengaruh sebutan ilaa berkenaan, dapat mengatasi penyakit addison, yang memiliki gejala nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, terasa sakit di dalam tubuh, dan adanya ketakutan. Selain itu kesan sebutan ilaa dapat mengatasi produksi adrenalin meningkat, sehingga denyut jantung meningkat, mengepam darah lebih banyak, mengatasi melebarnya saluran bronkiolus, serta melebarnya pupil mata.
Sebutan Ha dan Pembuktian Dalam Organ Tubuh Manusia
Setelah sebutan Laa dan Ilaa dilalui, maka tahapan seterusnya adalah pengucapan Ha. Sebutan Ha berada pada latifah qalby pada posisi kelenjar kidney iaitu dibawah payudara sebelah kanan (sekitar dua jari di bawahnya). Adapun pada posisi berkenaan, didapati sistem kardiovaskuler yang bermanfaat untuk pengaktifan tenaga yang ada dalam diri kita untuk menambah kekuatan tenaga manusia.
Sebutan ILL dan Pembuktian Dalam Organ Tubuh Manusia
Setelah sebutan Laa , Ilaa dan Ha dilalui, maka tahapan seterusnya adalah ucapan ILL.
Sebutan ILL berada pada latifah khofi iaitu diatas payudara sebelah kiri (sekitar dua jari di atas payudara).
Adapun pada posisi berkenaan, didapati sistem kelenjar endokrin yang bermanfaat untuk pengaktifan tenaga yang mengalir dalam diri manusia sehingga manusia kembali kepada fitrah untuk menghasilkan titik keseimbangan yang mutlak.
Sebutan Allah dan Pembuktian Dalam Organ Tubuh Manusia
Kalimat tauhid yang bermula dari sebutan Laa , Ilaa, Ha, dan ILL telah dilalui, maka seterusnya dilanjutkan dengan pengucapan Allah. Pergerakan dengan cara ini yaitu Laa bergerak dari bawah pusar dengan membuat tarikan garis dari bawah ke atas sehingga dada terus ke ubun-ubun.
Setelah itu kepala diarahkan menghadap ke sebelah kanan dada sambil agak tunduk diperkirakan 2 jari diatas payudara kanan, dengan mengucapkan lafaz Ilaa, seterusnya ke bawah payudara sebelah kanan dengan lafaz Ha. Selepas itu menggerakkan kepala langsung ke sebelah kiri (2 jari di atas payudara sebelah kiri) dengan lafaz ILL (suara ditekan, dikeraskan atau dihentakkan, seperti sedang memukul batu.
Seterusnya diarahkan ke bawah 2 jari payudara sebelah kiri dengan lafaz kalimah tauhid Allah. Pergerakan kalimat tauhid Laa Ilaa Ha Ila Allah, dilakukan menurut tata cara yang telah diajarkan, diarahkan kepada kedudukan latifah yang berada di titik-titik organ tubuh, sehingga dirasakan ucapan tersebut ke dalam tubuh.
Sebutan Allah berada pada latifah Ruhi iaitu dibawah payudara sebelah kiri (sekitar dua jari di bawah payudara). Adapun pada posisi tersebut, didapati sistem kelenjar Duodenum yang dipengaruhi oleh kelenjar pankreas dan adrenalin. Sebutan Allah memiliki hubungan dengan paru-paru manusia yang sangat terkait dengan sistem kelenjar endokrin.
Kesan dari sebutan Allah menghasilkan tenaga yang berputar dengan kecepatan dan kelajuan yang seimbang. Adapun jarak dan kelajuan yang sama akan menghasilkan sebuah pergerakan tenaga yang sangat harmonis. Tenaga yang harmonis itu, disebut tenaga penciptaan atau “0” zero. Makna dari kekuatan titik ini adalah manusia harus kembali kepada fitrah, yaitu segala kewujudan bermula dari zero atau kosong.
Hati merupakan pusatan tumpuan dan Tuhan hanya memperhatikan hati, karena hati merupakan hakekat manusia. Hati sangat mempengaruhi karakter seseorang, maksudnya hati yang berbeda akan diikuti dengan karakter seseorang yang berbeda pula.
Perbedaan tersebut menyebabkan tingkah laku manusia berbeda satu sama lain, sehingga akan menentukan perbedaan peringkat manusia dihadapan Tuhan. Hati atau qolbu secara fisik adalah daging sanubari, daging khusus yang terbentuk seperti jantung pisang yang terletak di rongga dada sebelah kiri yang berisi darah hitam kental, yang menjadi sumber nyawa dan kekuatan (Solihin, M. 2003).
Menurut Imam Al-Ghazali, hati yang sehat boleh menjadikan manusia selalu selamat. Hati yang sehat memiliki hal-hal kebaikan, dengan selalu mensyukuri nikmatNya, memiliki iman yang kukuh, tiada keinginan untuk hidup berlebihan, hidupnya tenang, khusu’ dalam ibadah, gemar berzikir, selalu ingin bertaubat, selalu ingin dekat dengan Allah.
Manakala hati yang mati adalah hati yang keras, yang suka menyimpang dari agama, ego, keras kepala, selalu ingin menang, serta berprasangka buruk kepada orang lain, dan suka berbuat dosa. Adapun secara tasawuf qolbu adalah latifah rabbaniyyah tasawufyyah, yaitu sesuatu yang halus yang memiliki sifat ketuhanan dan ketasawufahan (Al-Ghazali, 1988). Halus bermakna bahwa manusia memiliki rasa sedih, duka, kesal, gembira, kagum, hormat, benci, marah, cinta, inilah yang merupakan hakekat dari manusia, yang mau menerima pengetahuan, serta menjadi objek perintah dan larangan dari Allah.
Diusahakan zikir tersebut dilakukan secara berulang-ulang (165 kali), sehingga dirasa ke dalam diri, dengan tidak memikirkan yang lain selain Allah, karena semasa berzikir memang kita tidak boleh berfikir, tapi merasai seperti dalam firman Allah SWT dalam QS. Al Imran 3:191: Allah SWT tegas membedakan zikir dengan fikir.
Adapun pergerakan zikir ke seluruh tubuh, dapat mencapai tingkat kesadaran kejiwaan untuk mencapai sifat ikhlas, hati memiliki cinta hanya Allah, serta keyakinan akan adanya Allah. Pada tahap kesadaran ini, seseorang sangat gemar berzikir, karena hati mengalami rasa kasih, sayang, keasyikan, dan kerinduan yang sangat dalam kepada Allah S.W.T..
Kesadaran yang sangat kuat untuk bersama dengan Allah, dalam titik latifah akhfa atau tengah dada, membuat seseorang itu, mengalami rasa penyatuan bersama Allah. Akhirnya menimbulkan kesan, dengan merasakan adanya rasa kasih sayang kepada orang lain untuk berbuat baik. Perbuatan hanya karena Allah dilakukan, bukan karena ingin mendapat pujian dari manusia, ataupun karena uang atau balas jasa .
Ada tujuh tempat di dalam tubuh manusia yang dapat memelihara diri dari perkara yang tidak baik, benteng tersebut adalah latifah, iaitu sebagai tempat bersarangnya hawa nafsu yang harus dibersihkan dengan Asma Allah. Perang melawan hawa nafsu berlaku bagi semua umat manusia di dunia. Semasa perang, musuhnya tidak terlihat oleh mata, musuhnya sangat halus (latif).
Konsep tujuh latifah ini pertama kali diperkenalkan oleh Syekh Ahmad Naqsyabandi, seorang sufi pada abad ke 11. Ajarannya disebut tareqat Naqsyabandiyah. Tujuh Latifah itu adalah pertama, latifatul qulbi iaitu berhubungan dengan jantung jasmani, letaknya 2 jari di bawah susu kiri, tempat bersarangnya sifat-sifat kemusyrikan, kekafiran, ketahayulan dan sifat-sifat iblis. Kedua,
Latifatur Ruh : Letaknya 2 jari di bawah susu kanan, tempat bersarangnya sifat Bahimiyah (binatang jinak)., Ketiga, Latifatus Sirri : Letaknya 2 jari di atas susu kiri, tempatnya sifat Syabiyah (binatang buas), dholim, aniaya, pemarah, pendendam. Keempat, Latifatu Khofi : Letaknya 2 jari dia tas susu kanan, dikendarai oleh limpa jasmani, tempat sifat dengki, khianat.
Kelima, Latifatu Akhfa : letaknya di tengah dada, berhubungan dengan empedu jasmani, tempat sifat Rabbaniyah, yaitu sifat ria, takabur, sombong, ujub, memamerkan kebaikan, akan tetapi disini juga merupakan tempat sifat ikhlas, khusu, tadaru dan tafakur. Keenam, Latifatu Nafsun Natiqa : Letaknya diantara 2 kening, tempat nafsu amarah, nafsu yang mendorong untuk berbuat kejahatan. Ketujuh, Latifatu Kullu Jasad : Latifah yang mengendarai seluruh tubuh jasmani, tempat sifat jahil, ghaflah (lalai). Pada tempat ini terdapat juga sifat Ilmu dan Amal.
Kata qalb bermakna hati dalam bentuk fisik maupun hati dalam bentuk non fisik. Hati dalam bentuk fisik adalah bagian tubuh manusia yang sangat penting karena penjadi pusat aliran darah ke seluruh tubuh.
Darah pula yang membawa kehidupan. oleh karena itu nabi saw bersabda:
الآانفىالجسدبلغةاذاصلحتصلحتجسدكلهواذافسدتفسدتجسدكلهالآوهىالقلب.
”Sesungguhnya dalam diri manusia terdapat segumpal daging. jika gumpalan daging itu bagus maka akan baguslah seluruh anggota tubuh. Jika gumpalan daging itu rusak maka akan rusak pula seluruh anggota tubuh. Ketahuilah, gumpalan daging itu adalah jantung (Qalb)
.” Berdasarkan hadist ini sebenarnya tidak tepat kalau Qalb itu diartikan dengan hati, tetapi yang tepat adalah jantung. Lalu muncul hati yang bisa sedih, suka menangis, atau suka tersinggung. Berikutnya dijelaskan bahwa hati kita inilah yang menentukan keseluruh kepribadian kita, kalau hati kita bersih, akan bersihlah seluruh akhlak kita, yang ini bukan hati dalam pengertian fisik, akan tetapi hati dalam pengertian tasawuf.
Gambar 1. Zikir tujuh latifah TQN pada tubuh manusia
PENUTUP
Pembentukan kesadaran ilahiyah kepada setiap manusia sebagai hamba Allah merupakan satu pendekatan kerohanian yang digunakan bagi memulihkan jiwa peserta program dalam menghadapi masalah kesadaran ilahiyah. Biasanya masalah tersebut disebabkan adanya kekosongan jiwa, kelalaian hati, kelemahan iman dan kemerosotan nilai taqwa sehingga seseorang itu terpengaruh dengan godaan nafsu serta selalu terperdaya syaitan.
Proses merawat hati menerusi pendekatan kesadaran ilahiyah atau inabah ini biasanya tertumpu pada beberapa amalan utama iaitu mandi taubat, solat fardhu dan sunat (rawatib dan nawafil), zikir jahar dan khafi yang dilaksanakan secara teratur dan intensif dalam tempoh tertentu, qiyam al-lail dan juga puasa. Amalan ini mempunyai nilai tazkiyat al-nafs yang sangat tinggi dan juga mempunyai sandaran yang boleh dirujuk di dalam al-Qur'an dan juga sunnah.
Hasil analisis yang telah didiskusikan di atas terutama berkenaan dengan penyucian jiwa, merupakan usaha yang telah dirintis dan dilakukan para sufi dari aspek metodologi penyucian jiwa, untuk menciptakan masyarakat yang berakhlak atau bertamadun dalam pembangunan insan. Ia amat penting dalam usaha mewujudkan kembali insan yang berhasil dari dua aspek iaitu spiritual dan fisikal untuk menyucikan dirinya agar mampu melaksanakan tujuan asal penciptaannya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi ini.
Jantung secara fisik memiliki persamaan, manakala secara tasawuf terdapat perbedaan dari aspek pengaktifan tenaga dengan adanya metode amalan zikir. Hubungan konsep fisik dan tasawuf berkenaan dengan organ jantung bedasarkan pendekatan metafisika tasawuf adalah memiliki kekuatan kalimah tauhid (Laa Ilaa Ha Ila Allah).
Kajian ini menganalisis organ jantung berdasarkankan pendekatan metafisika tasawuf, melalui sains dan teknologi (fisik, kimia, biologi dan ICT) dengan menggunakan analisis zikir TQN berdasarkan gambar rajah latifah dan sistem jantung tasawuf yang memberi kesadaran ilahiyah dalam melakukan perhubungan kepada Allah SWT. Sehingga menempatkan keadaan hati senantiasa selalu berharap, bersyukur, mengingatiNya dan ingin bersamaNya (berbuat apa sahaja dengan mengharap ridhaNya).
Demi menghilangkan segala rasa kuasa diri, yang berharap adanya kepentingan pribadi, menimbulkan keinginan untuk dipuji, dikenal namanya dan segala keinginan yang mengharap selain Allah..(tiar)
Via
kabar daerah
Post a Comment