/> Nasib Politik dan Polarisasi Indonesia Usai Koalisi Indonesia Bersatu terbentuk

Nasib Politik dan Polarisasi Indonesia Usai Koalisi Indonesia Bersatu terbentuk



Dr. Iswadi, M. Pd. 


Jakarta, newsataloen.com-Meskipun pemilu  Rentang waktu menuju gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 setidaknya masih dua tahun lagi, namun geliat untuk memenangkan pesta demokrasi itu sudah terlihat,Termasuk  tiga partai politik yang tergabung dalam koalisi kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin: Golkar,PPP, dan PAN. yang bagian dari pendukung pemerintah saat ini itu sudah membentuk kemitraan jelang pemilu yang bernama Koalisi Indonesia Bersatu.bergabungnya tiga parpol itu bisa jadi langkah baik bagi   kondisi politik Indonesia dan  akan menunjukkan keseimbangan di pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang. 


Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI), yang juga merupakan eks  Ketua Relawan Jokowi-JK Provinsi Aceh, Dr. Iswadi, M. Pd. kepada media ini Senin 23Mei 2022,di Jakarta. 

Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta memprediksi kondisi politik Indonesia justru akan menunjukkan keseimbangan di pemilihan Presiden (Pilpres) 2024,Kalau dalam pengamatan saya politik Indonesia usai terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu akan menunjukkan keseimbangan ya,dapat menjadi  Kunci Poros tengah , Koalisi tersebut  akan menjadi alternatif demi mengurangi  konflik  yakni sebagai pemersatu dan pembawa perdamaian  Sekaligus  Keluar dari Polarisasi di Pilpres 2024 ujar  Akademisi yang juga politisi muda ini

Pembina Yayasan Al-Mubarrak Fil-Ilmi tersebut mengatakan,polarisasi politik yang tidak sehat harus segera dihentikan agar dekonsolidasi demokrasi yang sedang terjadi bisa kita rem. Caranya ialah mengembalikan akal sehat dalam berdemokrasi dengan menjadikan objektivitas, data, dan fakta sebagai panglima, bukan emosi dan sikap partisan. Terbentuk Koalisi Indonesia Bersatu harus  menjadi momentum berharga agar polarisasi bisa di tekan semaksimal mungkin. Dengan demikian, kita bisa mengembalikan akal budi dalam perbincangan di ruang publik sehingga tidak makin keruh dan beracun. Dalam suasana ruang publik yang kurang  sehat itulah kita bisa mengakui bahwa demokrasi kita sedang berkabut dan karenanya perlu solusi bersama untuk mengatasi resesi demokrasi yang sedang terjadi

Alumni Institut Perguruan Darul Aman Malaysia ini menilai Kondisi kebebasan berpartisipasi menjadikan partai-partai politik mengembangkan platform ataupun ideologi sebagai identitas pembeda antara satu partai dengan yang lain. Hal ini penting demi meraih dukungan public dalam pemilu baik pemilu legislative maupun pemilihan presiden dan / wakil presiden.dan kita berharap dengan adanya  Koalisi Indonesia Bersatu, akan menjadi alternatif demi mengurangi pembeda dan resistensi pembelahan cebong dan kadrun, Sekaligus  Keluar dari Polarisasi , Demikian Iswadi (rizal jibro). 

Post a Comment

Previous Post Next Post